Nanang: Lampung Selatan Tak Lepas dari Sejarah

Nanang: Lampung Selatan Tak Lepas dari Sejarah

Ziarah ke Makam Raden Intan II

PENENGAHAN – Plt. Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto berziarah ke makam pahlawan Raden Intan II di Desa Gedungharta, Kecamatan Penengahan, Senin (6/8) kemarin. Dalam kunjungannya di tempat wisata religi itu, Nanang didampingi Asisten Kesra Supriyanto, pejabat Pemkab dan Camat Penengahan M. Yusuf, S.STP. Di makam pahlawan nasional kelahiran Desa Kuripan itu, Nanang beserta rombongan berdo’a dengan khusyuk dan khidmat. Usai ziarah, Nanang juga melihat-lihat lokasi di sekitar makam. Suami dari Winarni ini juga berbincang dengan Usuf, pengurus makam Raden Intan II. Nanang mengaku kunjungannya ke makam ini untuk mendoa’kan pahlawan kebanggan masyarakat Lampung itu. Sekaligus silaturahmi dan meminta izin kepada orang terdahulu yang menurutnya sangat besar kontribusinya untuk Kabupaten Lamsel. Menurut Nanang, pengorbanan para pahlawan terdahulu dalam memperjuangkan Lampung, khususnya Kabupaten Lampung Selatan patut mendapat penghormatan. “Saya datang ke sini mau sowan, kalau kata orang Jawa seperti itu. Sebagai pemimpin, saya harus mengenalkan diri kepada sosok yang dulu pernah berjuang mengamankan daerah ini dari tangan penjajah, terutama pahlawan nasional Raden Intan II,” ucapnya. Dalam perbincangan yang hangat itu, Nanang mengatakan, pihaknya akan berupaya menghidupkan kultur budaya yang ada di daerah setempat. Pasalnya, Nanang menganggap makan pahlawan Raden Intan II adalah aset yang tak boleh dilupakan. “Jadi jangan didiamkan, ini aset. Kalau dilupakan, anak cucu kita nanti bagaimana. Lampung Selatan tak lepas dari sejarah. Saya juga tak akan meninggalkan sejarah budaya,” katanya. Pembina Komunitas Motor Klasik Salai Tabuan ini juga meminta pihak desa agar selalu berkoordinasi dengan Pemkab Lamsel, terutama soal pengembangan wisata religius makam Raden Intan II. Nanang meminta Pemerintah Desa Gedungharta agar melibatkan masyarakat dalam pengembangannya. “Kita harus membuat makam ini menjadi aset yang bisa dijual,” ucapnya. Pada kesempatan itu, Nanang bertanya kepada pengurus makam Raden Intan II soal kemungkinan pelebaran di lokasi makam. Usuf, selaku pengurus makam mengatakan kemungkinan itu ada, namun harus meminta persetujuan masyarakat. “Kalau kemungkinannya bisa saja pak, tapi kita harus meminta izin dengan masyarakat sekitar,” kata Usuf. Pri yang menjaga makam Raden Intan II sejak 1982 ini mengaku senang atas kepedulian dari Pemkab Lamsel. Khususnya Nanang yang dianggap sering berziarah ke makam itu. “Beliau (Nanan) sering ke sini, sebelum menjabat juga memang sering. Saya harap kunjungan pak Nanang ini dapat mengembakan lokasi makam,” katanya. Dari data, pengunjung yang datang berwisata ke makam Raden mencapai jumlah yang cukup fantastis. Rata-rata, per bulan pengunjung yang datang mencapai 2.500 orang lebih. Jumlah itu terdiri dari wisatawan yang berziarah dan kunjungan. “60 persen wisata religi, 40 persennya kunjungan,” ucap Usuf. (rnd)

Sumber: