Didemo Warga, PT. Suri Tani Pemuka Ditutup

KATIBUNG – Limbah hasil produksi PT. Suri Tani Pemuka menjadi penyebab ditutupnya perusahaan yang bergerak dibidang pakan ternak di Desa Sukajaya, Kecamatan Katibung. Penutupan sementara itu dilakukan usai warga Desa Sukajaya berunjuk rasa didepan perusahaan. Madiasi yang sempat digagas oleh Uspika Katibung bersama perwakilan massa dengan direksi perusahaan berujung deadlock. Sopianto (38), pengunjuk rasa mengatakan, unjuk rasa yang dilakukan oleh warga adalah bentuk kekecewaan masyarakat terkait limbah industri yang tak berkesudahan. “ Kami datang kemari meminta penjelasan direksi perusahaan soal pencemaran lingkungan yang selama ini mengganggu warga. kami minta untuk segera dituntaskan,” kata Sopianto di PT. Suri Tani Pemuka, Selasa (14/8) kemarin. Masyarakat, kata Sopyan, sudah cukup sabar dengan bau busuk yang ditimbulkan limbah tersebut. Atas dasar itu pihaknya meminta apabila belum ada solusi seyogyanya produksi dihentikan sementara. “ Jika tuntutan warga belum dipenuhi agar perusahaan tak boleh melakukan kegiatan produksi guna menghindari pencemaran sungai yang lebih luas lagi,” ungkapnya. Menejer Personalia PT. Suri Tani Pemuka Stevi akhirnya bersedia untuk mediasi dengan perwakilan masyarakat. Ia pun meminta maaf atas kelalaian karyawan yang membuka kran limbah tersebut hingga mencemari lingkungan. “ Atas nama perusahaan kami meminta maaf kepada masyarakat. Untuk sementara belum ada solusi perusahaan kooperatif dengan menghentikan kegiatan produksi sampai mediasi lanjutan besok, (hari ini ‘red),” ucapnya. Camat Katibung Hendra Jaya mendesak perusahaan agar dapat memenuhi keinginan warga dan mencari solusi terbaik atas kejadian tersebut. Untuk itu mediasi lanjutan bakal digelar di Kantor Kecamatan pada Rabu (15/8). “ Agar musyawarah kondusif kami meminta perwakilan massa dibatasi saat pertemuan. Cukup 10 orang saja, mudah-mudahan ada solusi terbaik yang dihasilkan keduabelah pihak,” ujar mantan Plt. Kadiskominfo Lamsel itu. Kapolsek Katibung AKP. Doni Novandri mengamini bahwa perusahaan telah menghentikan produksinya sejak pukul 12.00 WIB kemarin. Itu kata Doni merupakan inisiatif perusahaan, sementara penujalan tetap berjalan normal. “ Produksi dihentikan oleh perusahaan sendiri melihat warga yang berunjuk rasa. Sedangkan penjualan tetap berjalan seperti biasa, unjuk rasa berjalan kondusif hingga massa membubarkan diri pukul 12.30 WIB,” ujar Doni sapaan Doni Novandri. Pantauan Radar Lamsel unjuk rasa di PT. Suri Tani Pemuka berlangsung sejak pukul 11.00 WIB dan berakhir pukul 12.30. Sekitar 50an orang itu membubarkan diri usai keduabelah pihak belum menemui kesepakatan dan berencana menjadwalkan pertemuan ulang.(ver)
Sumber: