Disidak, Kuota Gas Elpiji Ditambah

Disidak, Kuota Gas Elpiji Ditambah

22.400 Tabung Gas Elpiji 3 Kg untuk Lamsel

KALIANDA - Plt. Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto  mengaku gerah dengan ulah para pemilik pangkalan elpiji yang tebang pilih dalam menjual gas elpiji ukuran 3 kilogram kepada masyarakat. Selain tebang pilih dalam menjual gas elpiji, para pemilik pangkalan juga menerapkan harga jual gas elipiji tersebut dengan harga yang berbeda-beda. Itu diketahui saat Nanang Ermanto melakukan inpeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah pangkalan dan warung pengecer gas elpiji di seputaran Kota Kalianda, Sabtu (1/9) pekan kemarin. \"Ini sudah nggak benar namanya. Masa pemilik pangkalan harus pilih-pilih pembeli. Selain itu harga jualnya pun berbeda-beda. Hal seperti ini yang harus dibenahi. Kalau mereka (pemilik pangkalan, red) tidak bisa dibenahi dan tidak mau mengikuti aturan maka akan saya tutup dan cabut ijin pangkalannya,\" ujar Nanang Ermanto kepada Radar Lamsel, disela-sela sidak gas elpiji 3 kilogram diwilayah Kecamatan Kalianda. Nanang menuturkan, sidak yang dilakukan untuk mengetahui secara langsung apa penyebab dari langka dan mahalnya harga gas elpiji ukuran 3 kilogram hingga menimbulkan keresahan di masyarakat sejak satu bulan terkahir ini. \"Kita bukan mau melakukan penindakan, tapi ingin mengetahui apa penyebab dari langka dan mahalnya harga gas elipiji selama ini. Kasihan kan masyarakat kalau kondisi seperti ini terjadi sampai berlarut-larut,\" terangnya. \"\"Sementara itu, Hery Setiawan (Detty) (30), pemilik pangkalan Gas Elpiji di Jalan Kesuma Bangsa Kalianda (samping SMPN 1 Kalianda) mengaku, kelangkaan gas elpiji untuk ukuran tabung 3 kilogram yang terjadi selama ini, itu dikarenakan berkurangnya kuota pengiriman gas elpiji yang dikirim oleh pihak pertamina ke pangkalan miliknya. \"Sebenarnya bukan langka pak, tapi jumlah gas yang dikirim sedikit, jadi setiap datang pasti akan langsung habis. Saya juga nggak tahu kenapa ada pengurangan kuota, dan ini bukan terjadi pada pangkalan saya saja, tapi hampir rata-rata semua pangkalan dikurangi,\" terangnya. Usai melakukan sidak ke sejumlah pangkalan dan kios pengecer gas elpiji di seputaran Kota Kalianda, Nanang langsung memeritahkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) Lamsel Qorinilwan Niti Jaman untuk segera berkoordinasi dengan pihak Pertamina maupun Hiswanamigas agar dilakukan penambahan kuota pengiriman gas elpiji ukuran3 kilogram untuk diwilayah Lampung Selatan. \"Jangan ditunda-tunda pak Qorinilwan, ini harus segera ditindaklanjuti. Kita harus tegas dengan pihak pertamina dan hiswanamigas, jangan mau diulur-ulur pakai acara ini dan itu,\" tegas Nanang kepada Qorinilwan. Selain itu, Nanang juga memerintahkan kepada Kepala Disperindag Lamsel untuk menertibkan pangkalan-pangkalan gas elpiji yang nakal dan curang, baik dalam menjual gas elpiji dengan harga yang bisa mencekik leher para pengecer seperti warung-warung kecil, maupun tebang pilih untuk menetukan calon pembelinya. \"Saya tidak mau lagi mendengar adanya keluhan dari para pengecer yang sulit untuk membeli gas elpiji di pangkalan, apalagi lokasi pangkalannya masih dalam satu lingkungan. Semua pemilik pangkalan harus rata dalam melayani masyarakat pembeli. Kalau dari pangkalanya saja sudah susah dan mahal harganya, sudah pasti imbasnya akan mengenai masyarakat. Jadi harus segera ditindak, mereka (pemilik pangkalan gas elpiji, red) jangan coba-coba untuk bermain, kalau bandel kita tutup pangkalannya,\" kata Nanang Ermanto. Tidak butuh waktu lama, Kepala Disperindag Qorinilwan Niti Jaman langsung bergerak melakukan koordinasi dengan pihak Pertamina dan Hiswanamigas Lampung untuk mengatasi persoalan gas elpiji 3 kilogram tersebut, yang selama ini sudah membuat resah masyarakat Lampung Selatan, khusunya diwilayah Kecamatan Kalianda dan sekitarnya. \"Alahmdullilah hasil koordinasi kami dengan pihak Pertamina dan Hiswanmigas membuahkan hasil. Mulai hari Minggu (2/9), pihak Pertamina dan Hiswanamigas akan mengirim kuota tambahan gas elpiji ukuran 3 kilogram untuk Lamsel sebanyak 22.400 tabung yang akan diangkut menggunakan 40 kenderaan truk dan dikirm ke 11 kecamatan di Lamsel,\" terang Qorinilwan. Dia menuturkan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan pergerakan gas elpiji ukuran 3 kilogram tersebut untuk diwilayah Lampung Selatan hingga keadaan menjadi normal kembali. Dan menurutnya pemantauan itu akan terus dilakukan secara berkelanjutan. Artinya tidak hanya dalam kondisi langka saja. Supaya kelangkaan gas elpiji dikabupaten Lampung Selatan tidak terulang kembali. \"Sesuai arahan pak Plt. Bupati kita, kami akan terus melakukan cek dan pemantauan ke pihak-pihak agen, distributor, pangkalan hingga ke pengecer. Agar penyaluran gas elpiji ukuran 3 kilogram di Lamsel tetap berjalan normal tanpa adanya permainan,\" pungkasnya. Diketahui, 11 kecamatan yang dikirim penambahan kuota gas elpiji ukuran 3 kilogram dari pihak Pertamina dan Hiswanamigas Lampung kemarin (Minggu, red) yakni Kecamatan Kalianda, Rajabasa, Katibung, Candipuro, Sidomulyo, Way Panji, Way Sulan, Ketapang, Bakauheni, Palas, dan Kecamatan Sragi. Untuk masing-masing truk mengangkut sebanyak 560 tabung gas elpiji. (iwn) Berikut liputan Saburai TV: https://www.youtube.com/watch?v=bABDdLoC6g0

Sumber: