Magnum Opus-nya Kalianda

Magnum Opus-nya Kalianda

Culture Night Of Krakatoa Season 2

KALIANDA – Berangkat dari dahsyatnya letusan Gunung Krakatau pada 1883 tetapnya 135 tahun silam, Grand Elty Krakatoa Kalianda kembali meneruskan tajuk budaya Culture Night Of Krakatoa season II Sabtu (1/9) malam lalu. Hampir semua tahu bagaimana dahsyatnya ledakan gunung krakatau yang konon lebih dari sepuluh ribu kali kekuatan bom atom Hiroshima, Jepang di pada Perang Dunia II. Belum lagi kala itu bumi khagom mufakat luluh lantah diterjang gelombang tsunami yang hampir mencapai 40 meter dengan 36 ribu orang korban jiwa di Pulau Jawa dan Sumatera. Tapi apakah publik tahu, cerita-cerita dibalik meletusnya gunung krakatau dan kultur budaya pada masa itu?. Season kedua yang digelar menejemen Elty seolah menegaskan bahwa Kalianda punya magnum opus (karya besar ‘red) yang patut diketahui khalayak ramai. General Manager (GM) Grand Elty Krakatoa Dwi Prasetya mengatakan, dengan gelaran culture night of krakatoa pihaknya ingin berupaya menyampaikan pesan bahwa Kalianda punya kearifan budaya lokal yang sangat kental. “Dilatarbelakangi peringatan letusan krakatau, menejemen ingin menampilkan suguhan karya besar yang dimiliki oleh Kalianda paling tidak setahun sekali,” ujar Dwi sapaan akrab Dwi Prasetya kepada Radar Lamsel. Sama halnya ‘Siger’, Dwi menginginkan ada satu konsep agenda tahunan yang dikeluarkan pada saat-saat tertentu. Maka muncullah satu kemasan kearifan budaya lokal dengan memaparkan tarian, puisi hingga drama kolosal seputar krakatau. “Siger tidak dikeluarkan atau dipakai setiap hari. Begitu juga dengan culture night of krakatoa yang ingin kami kemas setahun sekali,” ucapnya. Dwi menegaskan Kalianda punya segudang potensi yang tak dimiliki daerah lain. Disamping panorama alam yang kaya serta kultur masyarakat yang ramah dan welcome. “ Potensi itu ada disini (Kalianda) tinggal bagaimana kita mendorong dengan menyediakan wadah kreatifitas disamping melestarikan budaya lokal, karena daerah ini menjadi saksi kedahsyatan krakatau,” terangnya. Menejer Operasional Grand Elty Krakatoa Yundi Nayadilaga mengatakan, agenda ini bakal terus disuguhkan agar publik tak lupa bagaimana kedahsyatan krakatau kala itu. “ Kami terus beruapaya melakukan evaluasi step by step pada setiap even, guna memberikan pengetahuan budaya Kalianda dimuka umum,” kata Yundi. Dijelaskan menejemen juga melibatkan Sanggar Tari SMAN 1 Kalianda selama dua tahun terakhir. Tujuannya, agar generasi millenial tak melupakan sejarah.“ Sanggar Tari SMAN 1 Kalianda konsisten mendukung terselenggaranya agenda ini,” ucapnya. Dimulai dengan pembacaan segata, musik tradisional hingga tari kolosal pengunjung dibuat khusyuk menyaksikan pertunjukan demi pertunjukan, sesekali diselingi gemuruh tepukan tangan. Dipenghujung acara, Grand Elty juga bagi-bagi doorprize jutaan rupiah. Dimata penikmat, pesan yang tersirat pada culture night of krakatoa season II cukup mengena. Khususnya bagi yang belum tahu secara gamblang kedahsyatan krakatau serta kondisi masyarakat kala itu. “ Suguhannya dapet, adegan demi adegan membuat pengunjung seperti terbawa suasana. Dan diakhir ketagangan dihibur dengan doorprize yang menarik,” kata Billa Kristi (20) turis lokal asal Palembang. (ver) Berikut liputan Saburai TV: https://youtu.be/JyXnAz5zV38

Sumber: