Pengaturan Lalulintas di Area Sekolah Jalinsum

Pengaturan Lalulintas di Area Sekolah Jalinsum

Dishub Butuh Tambahan Anggota

KALIANDA – Dinas Perhubungan (Dishub) Lamsel langsung merespons permintaan masyarakat yang menginginkan adanya penempatan petugas yang mengatur lalu lintas di area pintu masuk sekolah di Jalan Lintas Sumatera (Jalisum). Senin (3/9) kemarin, Dishub Lamsel menempatkan sejumlah petugas yang melakukan pengaturan lalu lintas di sejumlah titik area pintu masuk sekolah, seperti di SMPN 2 Kalianda, MAN Kalianda, SMKN 1 dan SMKN 2 Kalianda. Keberadaan petugas yang melakukan pengaturan membuat arus lalu lintas dan keluar masuk kendaraan nampak lebih teratur. Saat siswa sekolah hendak keluar, petugas menahan laju kendaraan yang datang dari dua arah. Kasi Informasi Lalin Dishub Lamsel Ronny Firman Saputra mengatakan, penjagaan di Jalinsum oleh petugas memang diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan. Apalagi, kata dia, area sekolah memang menjadi titik merah kecelakaan. “Jika dilihat dari tingkat kerawanan, jelas di Jalinsum lebih tinggi dari pada di dalam kota. Karena arus kendaraan yang melaju dari dua arah terbilang cepat,” katanya kepada Radar Lamsel. Dalam melakukan penjagaan di area sekolah, Ronny mengakui bahwa pihaknya belum bisa bekerja secara maksimal karena terkendala beberapa hal. Meski begitu, pihaknya akan berupaya meng-cover semua area sekolah di Jalinsum. “Saat ini yang masih belum terjaga itu area SMAN 2 Kalianda, karena kami kekurangan anggota. Tapi kami akan berusaha melakukan cover di sana. Kami akan berupaya menjaga area sekolah di Jalinsum yang memiliki titik-titik padat kendaraan,” ucapnya. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dishub Lamsel Anasrullah, S.Sos mengakui jika pihaknya belum bisa meng-cover titik-titik area sekolah baik di dalam kota mau pun di Jalinsum. Menurut dia, hal itu ditengarai karena Dishub Lamsel kekurangan anggota. Menurut Anas, jumlah anggota di lapangan di lapangan yang saat ini hanya berjumlah 16 orang jelas tak mampu mengisi kekurangan slot titik di area sekolah. “Minimal kita tempatkan 2 petugas di setiap titik, di Jalinsum saja sudah sekian, di dalam kota sekian. Jumlahnya jelas tidak mencukupi,” katanya. Untuk mengisi titik yang kosong, Anas mengatakan pihaknya memerlukan tambahan anggota agar dapat meng-cover titik area sekolah yang rawan. Kemudian, mendapat bantuan dari dinas dan instansi lain yang dapat membantu pekerjaan Dishub dalam melakukan pengaturan di Jalinsum. “Paling tidak, petugas yang kami miliki harus berjumlah 30 orang, kalau lebih itu semakin baik. Dengan begitu, besar kemungkinan area sekolah yang rawan kecelakaan bisa di-cover,” katanya. (rnd)

Sumber: