Lubang Menganga di Tempat Wisata
Rigit Beton Jatiagung Menuai Kritik
KALIANDA – Sudah hampir setahun gorong-gorong yang nyaris ambruk di jalur exit Dermaga BOM Kalianda belum juga diperbaiki. Pemaparan warga sudah banyak korban yang terjatuh akibat buruknya infrastruktur di tempat wisata tersebut. Pantauan Radar Lamsel gorong-gorong skitar tiga meter penghubung Dermaga dengan jalan poros pesisir itu dibangun untuk mengurai pengunjung wisata di Dermaga BOM. Tak ada rambu pengingat yang dipasanng meski kondisi tersebut membahayakan pengunjung. “ Sudah lama hampir setahun begitu tidak diperbaiki, bangunannya nggak bagus, sudah banyak juga yang jatuh disitu terutama pemotor,” kata Nurbaiti (40) pedagang yang berada disekitar Dermaga BOM Kalianda. Warga kata dia, berharap pemkab responsif dengan adanya kerusakan tersebut dan tidak dibiarkan berlarut-larut. Apalagi lanjutnya Dermaga BOM marupakan jantung wisata rakyat Kalianda. “ Maunya cepat diperbaiki jangan lama-lama,” ketusnya. Pada bagian lain, pengguna jalan di Desa Fajar Baru, Kecamatan Jati Agung kecele. Penyebabnya, jalan beton yang panjangnya sekitar satu kilometer setelah diselesaikan pengerjaannya justru menyulitkan warga. Yessi (27), warga setempat menuturkan belum lama ini warga dibangunkan jalan rigid beton. Tetapi konstruksinya menyulitkan warga karena disisi jalan tidak ditimbun dan menyisakan jarak sekiat 30 centimeter. “ Badan jalan sudah dibangun dengan cor beton, tapi di sisi kiri-kanan jalan tidak ditimbun atau diratakan oleh rekanan otomatis menyulitkan pengendara terlebih ketika malam hari, sudah banyak yang terjatuh,” kata Yessi menghubungi Radar Lamsel, Selasa (4/9) sore kemarin. Padahal, tutur dia, jalan tersebut merupakan jalur yang ramai dilalui oleh warga Jatiagung. Tetapi lantaran kedua sisi jalan terlihat tinggi, menyebabkan kendaraan berhati-hati saat berpapasan. “ Yang sulit itu ketika berpapasan dengan kendaraan besar seperti truk. Tak jarang pengendara mobil dan motor tergelincir disisi jalan,” katanya lagi. Yessi mewakili masyarakat Jati Agung tentunya punya keinginan serupa. Dia berharap Pemkab melihat kondisi tersebut dan segera mencarikan solusi agar keadaan semacam ini tidak berkelanjutan. “ Tolonglah ditinjau dulu dan dilihat, biar tahu kami tidak mengada-ada,” tandasnya. (ver)Sumber: