Hiswanamigas Akui Kesulitan

Hiswanamigas Akui Kesulitan

Adi Chandra: Ini Sudah Menjadi Mata Rantai

KALIANDA - Pihak Hiswanamigas Lampung mengaku kesulitan untuk mengurai kenaikan harga jual Gas Elpiji 3 Kilogram yang gila-gilaan diwilayah Kabupaten Lampung Selatan sejak satu bulan terakhir ini. Pasalnya, dalam inpeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan langsung oleh pihak Hiswanamigas Lampung pada Selasa (4/9) kemarin, Hiswanamigas mendapati keterangan dari sejumlah pengecer bahwa tingginya harga gas elpiji ditingkat pengecer dikarenakan gas elpiji yang dijual bukan diperoleh dari pangkalan resmi, melainkan dari tangan pengecer lainnya. \"Ini namanya sudah menjadi mata rantai, jadi sulit bagi kami untuk mengurainya. Sebab yang menjual gas elpiji dengan harga hingga mencapai Rp38 ribu pertabung itu adalah pengecer warungan yang tidak terdaftar di sub. agen atau pangkalan resmi. Kenapa bisa mahal, karena mereka juga belinya memang sudah tinggi,\" ujar Kepala Bidang LPG Hiswanamigas Lampung Adi Chandra kepada Radar Lamsel di Kalianda, kemarin. Oleh karena itu, Adi mengimbau kepada warung-warung pengecer gas elpiji jika ingin serius dalam menjual gas elpiji sebaiknya mendafarkan diri ke sub. agen atau pangkalan-pangkalan resmi yang ada. Sehingga, nantinya akan mudah mendapatkan pasokan gas elpiji ukuran 3 Kg dengan harga resmi yang telah ditetapkan oleh pihak pertamina dan Hiswanamigas Lampung. \"Kalau selamanya pengecer ini tidak terdaftar di sub. agen atau pangkalan, maka mereka akan sulit untuk mendapatkan gas elpiji dengan harga standar. Akhirnya membeli dari sana-sini dengan harga yang sudah tinggi. Para pemilik pangkalan juga pastinya akan menolak untuk memberi pasokan gas kepada pengecer non terdaftar. Mereka lebih mendahului para pelanggan tetapnya yang memang sudah masuk dalam daftar langganan,\" ungkapnya. Adi menjelaskan, saat ini gas elpiji ukuran 3 Kg untuk ditingkat pangkalan dijual seharga Rp18.000 pertabung dengan catatan diambil sendiri oleh pelanggan. Namun, jika pelangan meminta jasa antar maka harga akan dinaikan menjadi Rp20 ribu pertabung dengan melihat jarak tempuh dari pangkalan menuju ke tempat pelanggan. \"Kalau ada pangkalan yang menjual gas elpiji ukuran 3 Kg tersebut diatas Rp20 ribu, segera laporkan kepada kami (Hiswanamigas, red) dan kami siap menindak pihak pangkalan tersebut dengan menutupnya secara langsung. Tapi ingat, paloparan juga harus disertai bukti-bukti yang akurat supaya kami bisa melakukan tindakan secara langsung tanpa mengulur-ulur waktu,\" pungkasnya. (iwn)

Sumber: