Hindari Mosi ‘Babe’ Pilih Mundur dari KONI

Hindari Mosi ‘Babe’ Pilih Mundur dari KONI

KALIANDA – Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Lampung Selatan Dr. Frans Nurseto M.Psi, resmi mengundurkan diri dari jabatannya, Kamis (6/9) kemarin. Bola salju yang terbentuk sudah terlampau besar dan menggelinding. Rupanya gelindingan bola salju itu terhenti setelah Fans Nurseto yang akrab disapa ‘Babe’ memilih mundur ketimbang di mosi oleh Pengurus Cabang (Pengcab). Kepada wartawan, Babe mengaku tidak tahu apa yang menjadi dasar mosi tidak percaya oleh 19 Pengcab. Namun melihat situasi tersebut ia mantap atas keputusan pengunduran dirinya. “Sebetulnya musyawarah ini adalah tindaklanjut daripada pertemuan dengan Plt. Bupati empat hari lalu. Melihat situasinya maka tidak perlu ada mosi, cukup saya yang mengundurkan diri,” kata Babe di Sekretariat KONI Lamsel, Kamis (6/9) kemarin. Babe tak membantah bahwa ada miskomunikasi antara dirinya dengan Pengcab yang mengajukan mosi. Namun Babe membeberkan keterangan yang mengejutkan. Sebab ia mengaku sudah mengambil ancang-ancang mundur dari KONI sejak tiga bulan lalu. “ Sejak 27 Juli 2018 lalu sebetulnya hati ini sudah hancur karena pimpinan kita tersandung kasus. Sebab yang memanggil saya untuk memimpin KONI adalah Zainudin. Jadi setelah 27 Juli lalu ya hati ini sudah hancur” katanya lagi. Alasan lainnya, Babe yang juga sebagai akademisi mengaku dipanggil untuk kembali mengabdikan dirinya di Universitas Lampung dibidang pendidikan olahraga. “ Karena alasan itu juga maka pengunduran diri saya sudah bulat, tapi terus terang saya kaget dengan gerakan selamatkan KONI Lamsel hingga tercetus mosi. Saya lebih pilih mundur, karena saya lebih menjaga persahabatan dengan teman-teman pengcab dan surat sudah saya taken, Selasa (4/9) lalu,” imbuhnya. Ketua Federasi Karate-Do Indoensia (FORKI) Lampung Selatan Ariswandi mengatakan, dari 33 Pengkab 19 diantaranya sudah membubuhkan tanda tangan dalam gerakan selamatkan KONI Lamsel. “19 Pengkab sudah tanda tangan dari 33 Pengcab, ada tiga opsi yang pertama mundur, kedua digelar Musdalub dan ketiga pendadaran. Tapi akhirnya opsi pengunduran diri yang diambil,” kata Ariswandi. Menurut Ariswandi, para pengkab olahraga di Lamsel mengambil langkah mosi tidak percaya tersebut untuk menyelamatkan KONI Lampung Selatan. Sebab, selama kepemimpinan Frans Nurseto, telah terjadi banyak diskriminatif dalam menjalankan roda organisasi. Hal senada dikatakan Ketua Pengcab Kempo Lamsel Zul Haidir yang turut ikut serta dari 19 Pengkab tersebut. Ia mengamini bahwa polemik ini sudah lama tercetus sampai akhirnya meledak. “Sejak tiga bulan lalu desas-desus memang sudah muncul karena tidak puas dengan kepemimpinan beliau,” ungkapnya. Pada bagian lain, Ketua III Bagian Keorganisasian Bejo Susanto mengatakan, setelah pengunduran diri tersebut, Musdalub secepatnya akan digelar. “ Musdalub secepatnya digelar, pendadaran  sebagai bentuk pertanggungjawaban selama memimpin KONI juga tetap dilaksanakan,” sebut dia. (ver)

Sumber: