BPBD Dirikan Posko Penanggulangan Bencana

BPBD Dirikan Posko Penanggulangan Bencana

KETAPANG – Awal tahun ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan mendirikan posko penanggulangan bencana di Kecamatan Ketapang. Posko penanggulangan bencana tersebut untuk sementara bergabung di kantor Kecamatan Ketapang. Untuk perlengkapan awal, BPBD Kabupaten Lampung Selatan melengkapi sejumlah peralatan, diantaranya satu unit mobil pemadam kebakaran (Damkar), satu unit perahu karet, satu unit mesin alcon, satu unit sepeda motor dan sejumlah alat-alat keselamatan. Kepala BPBD Lamsel Drs. M. Darmawan, M.M mengatakan, tim personil yang ditempatkan di posko penanggulangan bencana di Kecamatan Ketapang sebanyak 13 orang. Personil tersebut akan bertugas selama 24 jam secara bergiliran (ship). Lebih lanjut Darmawan mengatakan, pendirian posko penanggulangan bencana di Kecamatan Ketapang karena wilayah itu cukup jauh dari kota kabupaten Kalianda. Dikatakan, posko tersebut akan menjangkau sejumlah wilayah sekitarnya, seperti Kecamatan Sragi, Palas, Bakauheni, Rajabasa dan Penengahan. “Posko penanggulangan bencana di Kecamatan Ketapang ini untuk sementara bergabung di kantor kecamatan. Jumlah personil yang ditempatkan di posko ini sebanyak 13 orang personil. Mereka bertugas siang dan malam selama 24 jam secara bergiliran,” tutur Darmawan saat membawa alat dan personilnya di Kecamatan Ketapang, kemarin. Menurut Darmawan, saat ini BPBD Lamsel baru memiliki dua posko penanggulangan bencana. Yakni di Kecamatan Natar dan Ketapang. Dua kecamatan ini, kata dia, sangat layak di berdirikan posko karena jaraknya jauh dari kota kabupaten dan rawan bencana, seperti kebakaran, angin puting beliung, banjir dan longsor. “Baru dua posko diberdirikan di Lamsel. Di Natar, selain jauh dari kota kabupaten, juga padat penduduk. Sedangkan di Kecamatan Ketapang rawan bencana alam seperti banjir, angin puting beliung, kebakaran dan longsor. Posko di Ketapang ini akan membackup beberapa kecamatan seperti Kecamatan Sragi, Palas, Penengahan, Rajabasa dan Bakauheni,” paparnya. (man)

Sumber: