Bupati Dendi : Jangan Mudah Terprovokasi Berita Hoax
NEGERIKATON - Menjelang pelaksanaan penilihan presiden dan wakil presiden serta pemilihan legislatif 2019 mendatang, Bupati Pesawaran meminta kepada masyarakat di kabupaten setempat untuk bersama-sama menjaga kamtibmas dan tidak mudah terprovokasi untuk saling terpecah belah meskipun berbeda pilihan.
\"Kami minta untuk berperan aktif menjaga kerukunan dan tidak mudah terprovokasi oleh berita atau isu-isu hoax yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan,\" ujar Bupati saat menghadiri peringatan tahun baru Islam 1440 Hijriyah Dan Tabligh Akbar di lapangan Desa Bangunsari Kecamatan Negeri Katon, Sabtu (13/10).
Dikatakan Bupati, upaya menjaga kamtibmas tersebut juga merupakan hal penting dalam pencapaian pembangunan seperti halnya yang saat ini tengah dilakukan pemerintah setempat untuk menjadikan Kabupaten Pesawaran yang maju, makmur dan sejahtera dengan telah berusaha setahap demi setahap menjalankan program tersebut.
\"Namun program tersebut tidak akan terlaksana dengan baik kalau tidak didukung oleh masyarakat termasuk kita semua. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini saya mengajak hadirin sekalian, mari kita bergandeng tangan, bahu membahu dalam membangun Kabupaten Pesawaran ini, baik dalam memelihara, menjalankan atau membenahi terutama menerapkan nuansa Islami dalam aktivitas sehari-hari,\" tambahnya.
Disamping itu, melalui peringatan tahun baru Islam, dirinya mengajak untuk menjadikan sebagai momentum untuk berhijrah dan meningkatkan kedekatan diri kepada Allah dan senantiasa menjalankan sunah Rasulullah, karena sebaik-baiknya manusia adalah orang yang panjang umurnya dan bagus amalannya, dan sejelek-jeleknya manusia adalah yang diberi umur panjang dan buruk amalannya. \"Berhijrah memang tidak selamanya bermakna berpindah dari satu tempat ke tempat yang baru. Namun, hijrah memiliki banyak makna. Seseorang dapat dikatakan hijrah jika telah memenuhi dua unsur, yaitu ada sesuatu yang ditinggalkan dan ada sesuatu yang ditujunya,\" jelasnya.
Untuk itu, ia mengajak untuk saling evaluasi perjalanan hidup masing-masing selama satu tahun sebelumnya, amalan apa yang sudah diperbuat, jasa dan kemanfaatan yang sudah diberikan kepada sesama manusia.
\"Mari kita perhitungkan, kita perhatikan dan kita koreksi diri kita masing-masing, karena hal ini merupakan suatu tindakan yang mesti kita lakukan kapan saja, dimana saja kita berada. Hal ini sebagai tolak ukur apakah kita tergolong sebagai sebaik-baik manusia,\" tandasnya. (Rus)
Sumber: