Maksimalkan KBM Melalui Sistem Belajar Kelompok

Maksimalkan KBM Melalui Sistem Belajar Kelompok

KALIANDA - Banyak macam cara dilakukan pihak sekolah usia dini dalam meningkatkan efektifitas belajar pada peserta didik di sekolah. Seperti halnya di Taman Kanak-Kanak (TK) Masjid Agung Kalianda. Guna memaksimalkan kegiatan belajar mengajar (KBM) anak didiknya, pihak pengelola TK setempat melakukan batasan jumlah anak didik dalam setiap kelompok. Menurut Kepala TK Masjid Agung Kalianda Erna Yulis, S. Pd, dalam melaksanakan pembelajaran di TK idealnya satu guru menaungi 12 anak agar pemahaman karakter pada anak didik lebih mudah dicerna oleh guru. \"Oleh karena itu kami membagi beberapa kelompok bagi anak-anak didik di TK ini yang disesuaikan dengan tingkatannya. Tujuanya, dengan adanya batasan jumlah tersebut dapat memudahkan para guru dalam mengenali anak baik potensi maupun karakternya,\" ujar Erna Yulis kepada Radar Lamsel, di TK Masjid Agung Kalianda, Rabu (17/10). Dia menuturkan, selain memperhatikan jumlah peserta didik, penyetaraan usia juga penting di setiap kelompok. Hal ini dilakukan untuk mengukur metode pembelajaran yang nantinya menjadi acuan bagi sekolah dalam evaluasi anak didik. \"Metode tersebut bisa dilakukan di sekolah, baik melalui formasi suasana dalam kelas maupun metode pembelajaran,\" terangnya. Diungkapkannya, pihak pengelola maupun yayasan terus berupaya menjadikan TK Masjid Agung Kalianda menjadi lembaga pendidikan taman kanak-kanak yang memiliki keunggulan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang berakar pada nilai-nilai agama Islam, Akhlakul Karimah dan berbudaya. \"Maka dari itu, kami selaku pihak pengelola lebih mengutamakan pembelajaran agama Islam kepada para peserta didik sebagai fokus pembelajaran disamping ilmu pengetahuan lainnya,\" ungkapnya. Selain itu, pihaknya juga menerapkan pengetahuan agama serta budaya daerah kepada peserta didiknya melalui kegiatan ektrakurikuler. \"Dalam kegiatan eksul anak-anak diajarkan tentang Iqra, sholat dan tata karma Islam. Selain itu juga diberikan pengetahuan tentang bahasa daerah Lampung,\" pungkasnya. (iwn)

Sumber: