Dinkes Upayakan Pendekatan ke MI dan MTS
Kejar Target Pencapaian Program Imunisasi Campak MR
KALIANDA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung Selatan hingga kini masih berupaya melakukan pendekatan kepada pihak sekolah pendidikan Agama seperti MI/MTS diwilayah Lampung Selatan. Pendekatan ini dimaksud untuk memberikan pelayanan imunisasi campak Measles dan Rubella (MR) kepada para siswa di sekolah-sekolah tersebut. Itu dilakukan dinkes, agar program imuniasi campak dan MR di Kabupaten Lampung Selatan dapat tercapai sesuai dengan yang ditergetkan oleh pemerintah pusat. \"Mengapa capaian program imunisasi campak dan MR di Lamsel masih terbilang rendah, karena masih adanya sekolah agama yang menolak anak didiknya diberikan pelayanan imunisasi campak dan MR tersebut. Padahal, kami sudah upaya maksimal serta mendatangkan pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang secara langsung memberikan pemahaman baik kepada pihak sekolah maupun pihak orang tua siswa dan masyarakat tentang program imunisasi tersebut,\" ujar Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung Selatan Kristi Endarwati, diruang kerjanya, Rabu (17/10). Kristi menuturkan, sampai dengan pertengahan bulan Oktober 2018, pencapaian imunisasi campak MR di Lampung Selatan baru tercatat sebanyak 197.595 orang atau 72,12 persen, dari jumlah yang ditergetkan yakni sebanyak 273.968 orang. \"Sampai dengan saat ini pemberian imuniasi campak dan MR masih terus dilakukan oleh petugas kami (Dinkes Lamsel, red) ke masing-masing sekolah. Harapannya pada hari Sabtu (20/10) mendatang jumlah pencapaian program imunisasi campak ini bisa naik diatas angka 80 persen,\" tuturnya. Dikatakannya, dinkes Lampung Selatan masih terus mengejar terget pencapaian program imunisasi campak MR hingga berakhirnya program imunisasi campak dan MR secara masal diakhir Oktober tahun ini. \"Ya kalau tidak bisa mencapai target, minimal hasilnya bisa menembus diangka 95 persen. Pemberian imunisasi campak dan MR ini masih terus kami laksanakan sampai ke sasaran anak usia 9 bulan, 18 bulan dan 7 tahun atau siswa kelas 1 sekolah dasar,\" pungkasnya. (iwn)Sumber: