Wabah DBD Mengintai Warga

Wabah DBD Mengintai Warga

PALAS – Masyarakat di Kabupaten Lampung Selatan harus meningkatkan kewaspadaan. Terlebih dimusim penghujan yang belakangan mulai terjadi. Sebab, penyakit demam berdarah dengue (DBD) mulai mengintai. Awal tahun ini sebanyak 4 warga di Desa Palas Aji Kecamatan Palas diduga terkena suspect deman berdarah dengue (DBD). Seluruhnya berasal dari Palas Aji. Sedangkan di Kota Kalianda sebanyak 7 orang terserang. Sedangkan pada medio desember 9 orang terserang di kecamatan Palas. Petugas Surveilans Puskesmas Palas Dwi Joko Prihanto, Rabu (13/1) mengatakan, berdasarkan informasi dari aparatur desa keempat warga tersebut masih mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bob Bazar Kalianda. \"Keempatnya masih dirawat di rumah sakit. Mereka baru suspect DBD. Ya, mudah-mudahan enggak terserang DBD,\" kata dia saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (13/1). Menurut dia, pihaknya telah melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) di rumah warga tersebut dan sekitar lingkungannya. Hasilnya, banyak ditemukan jentik-jentik nyamuk jenis aedes aigepty didalam bak penampungan air, ban bekas, dan lainnya. Nyamuk tersebut merupakan penyebar penyakit DBD. Sementara itu, Kepala UPT Puskesmas Palas Bambang Priyanto mengatakan, ke-empat warga yang diduga suspect DBD tersebut diakibatkan dalam beberapa hari terakhir wilayah tersebut dalam masa pancaroba atau perubahan iklim. Namun, setelah mendapatkan informasi tersebut pihaknya berusaha untuk mencegahnya dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat. \"Ya, kami tidak henti-hentinya untuk mengimbau masyarakat di Kecamatan Palas agar dapat menjaga kebersihan lingkungan sekitar,\" katanya. Kemarin, penyuluhan itu digelar di Desa Palas Aji. Bambang Priyanto saat ditemui diruang kerjanya mengatakan, sosialisasi penting untuk dilakukan karena kegiatan refresif seperti fogging focus hanya dapat membunuh nyamuk dewasa. Karenanya dibutuhkan kesadaran masyarakat untuk melakukan 3 M plus, yakni menguras, menutup dan mengubur. Guna mengantisipasi dan memberantas jentik nyamuk. “Penyuluhan ini kami lakukan untuk menghimbau masyarakat agar waspada dengan penyakit yang sedang populer dala cuacayang sepertui ini. Tahun ini ada 4 warga. Desember tahun lalu (2015) sembilan warga terserang,” kata Bambang kepada Radar Lamsel, Rabu (13/1) kemarin. Mantan Kepala Puskesmas Sragi itu mengatakan, pihaknya juga tidak hanya memberikan penyuluhan terhadap warga sekitar ia juga memberikan penyuluhan kepada para pelajar di wilayah sekitar. “Bukan hanya masyarakat saja. Untuk membunuh jentik dengan abate, serta menerapkan 3M, lalu memakai bodylotion dan menggunakan kelambu saat tidur, juga penting kita ajarkan terhadap anak-anak penerus kita ”ujar dia. Sementara itu, Alex (35) warga setempat sangat menyambut baik penyuluhan yang di berikan pihak UPT Puskesmas Kecamatan Palas tersebut. “Ya, mas kami sangat setuju bila mencegah lebih baik dari pada mengobati,” kata Alex. Di Kalianda, wabah penyakit DBD juga menghantui masyarakat Kota Kalianda. Selama periode Desember 2015 - Januari 2016 terdapat tujuh orang penderita ditemukan di dua pusat kesehatan masyarakat (puskesmas). Kepala Puskesmas Kecamatan Kalianda dr. Djohardi mengungkapkan, diwilayah cakupan puskesmasnya ditemuka lima penderita DBD. Yakni, empat warga di Desa Palembapang dan satu orang warga di Desa Pematang. “Di Palembapang ditemukan pada akhir Desember lalu. Sudah kami lakukan tindakan. Bahkan sudah empat kali kami lakukan fooging. Hasilnya, dua orang sembuh dan sisanya masih dalam perawatan. Sementara satu penderita di desa Pematang yang ditemukan baru-baru ini,”ungkap Djohardi kepada Radar Lamsel, kemarin. Pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) di Desa Pematang. Itu dilakukan untuk mengetahui apakan penderita terkena serangan nyamuk aydes aygepti di sekitar rumah atau dari wilayah lain. “Kalau bukti-bukti ditemukan adanya banyak jentik nyamuk DBD, kita bakal fooging. Saat ini masih kami tangani terus permasalahan ini,”tutupnya. Sementara itu, kasus berikutnya ditemukan diwilayah cakupan Puskesmas Way Urang. Yakni, dua warga di Desa Gunung Terang yang terkena DBD pada akhir tahun 2015, lalu. “Kita sudah PE dan melakukan fooging di desa itu. Saat ini penderita juga sudah dinyatakan sehat setelah mendapatkan perawatan dari tenaga medis,”kata Kepala Puskesmas Way Urang dr. Rocky Sihombing, kemarin. Pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) selama musim penghujan saat ini. Serta, menerapkan 3M plus disekitar tempat tinggalnya. “Karena nyamuk penyebar DBD sangat menyukai lingkungan yang bersih. Maka, kita harus menerapkan 3M plus, menguras, menutup dan menimbun. Itu dilakukan sebagai antisipasi penyakit DBD,”pungkasnya. (idh/CW1)

Sumber: