Dinkes Libatkan Kemenag Tuntaskan Mission Imposible

Dinkes Libatkan Kemenag Tuntaskan Mission Imposible

27 Ribu Anak di Lamsel Belum Divaksin MR

KALIANDA - Dinas Kesehatan Lampung Selatan tengah menargetkan 27 ribu anak untuk diberi vaksin Maesless Rubella (MR) dalam tempo tiga hari, menjelang berakhirnya deadline dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia. Untuk mewujudkan mission imposible tersebut Dinkes Lamsel menggandeng Kementerian Agama (Kemenag) wilayah Lamsel guna menyasar madrasah maupun Pondok Pesantren (Ponpes) yang disinyalir paling banyak belum menerima vaksin MR. Kepala Dinas Kesehatan Lamse dr.Jimmy Hutapea mengatakan, persentase pencapaian vaksin di Lamsel adalah yang terendah se-Lampung. Itu dilihat dari pencapaian sementara hanya 85 persen dari target 95 persen. \"Mengejar ketertinggalan, artinya masih kurang 27 ribu anak yang belum diberi vaksin MR, kami tengah berupaya mengejar target tersebut dalam tiga hari. Mustahil memang tapi tim akan berusaha sampai akhir bulan Oktober,\" kata Jimmy di aula Sebuku Rumah Dinas Bupati Lamsel, Senin(29/10). Meski sudah ada fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang memperbolehkan vaksinasi tetapi, masih banyak warga yang berbeda pandangan soal label vaksin hingga menjadi pemicu pencapaian target. Pasalnya se-Indonesia, Lampung berada diurutan nomor 3 dari bawah. Secara keseluruhan persentase di Lampung baru mencapai 93 persen dan butuh 2 persen untuk mencapai target yang ditetapkan oleh pusat. \" Pencapaian terendah berada di Pondok Pesantren, kami perlu dukungan Kemenag untuk memudahkan pencapaian tersebut agar dapat menekan angka penderita campak. Maka tiga hari ini kami masih terus menyasar sekolah dan instansi yang belum tersentuh vaksin MR,\" tandasnya. Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Lamsel Juanda Naim mengatakan sebisa mungkina akan membantu pencapaian tersebut. Kemenag Lamsel dalam hal ini kata dia, sudah mengundang madrasah dari tingkat paling bawah Raudathul Atfal (RA) hingga Madrasah Ibtida’iyah (MI), “ Kami sudah mengundang kepala RA, MI bahkan MTSN dan MA se-Lamsel untuk mendukung program MR ini. Hanya kami sampai saat ini tidak tahu berapa jumlah detil murid pada madrasah yang belum diimunisasi MR. Sebab yang melaksanakan adalah Dinas Kesehatan,” ujar Juanda kepada Radar melalui WhatsApp massanger. (ver)

Sumber: