Aparatur Desa di Lampung Selatan Ogah Susun Proposal ADD, Alasannya Nyelekit
Ilustrasi dana desa (DD).--(Istimewa).
RADARLAMSEL.DISWAY.ID, LAMPUNG SELATAN - Aparatur Desa dibikin dongkol akibat pencairan DD (Dana Desa) tahap II yang terus-terusan molor. Padahal mereka sudah mengajukan proposal DD pada akhir bulan September hingga awal Oktober 2025.
Sejak saat itu, kabar pencairan soal DD tinggal cerita. Kendala awal tertundanya pencairan akibat website OM-SPAN (Online Monitoring Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara) mengalami perbaikan. Mau tidak mau desa harus menunggu.
Pada pekan kemarin, muncul angin segar. Aplikasi OM-SPAN dikabarkan mulai aktif. Bahkan DD earmark (ditentukan) sedang diproses. Sedangkan DD non earmark (tidak ditentukan) menunggu pemberitahuan dari KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara).
Tapi hingga detik ini, pencairan DD masih jadi tanda tanya. Aparatur desa tak tahu lagi harus melakukan apa. Mereka tidak pernah menerima informasi terkini seputar waktu pencairan sejak dua pekan lalu, tepatnya tanggal 14 Oktober 2025.
"Abis dari situ enggak ada info lagi," ujar aparatur desa yang meminta identitasnya tidak ditulis, Rabu, 30 Oktober 2025.
Rasa ogah-ogahan pun muncul. Aparatur desa menolak untuk mengajukan proposal ADD (Anggaran Dana Desa) triwulan 4, bulan Oktober, November, dan Desember. Mereka menyebut bagaimana mungkin mengajukan proposal pencairan lagi sedangkan proposal sebelumnya masih menggantung.
"Malah diminta pengajuan ADD. Kita enggak semangat mau ngerjain. Mau bolak-balik ke Dinas PMD, kan, butuh duit" katanya.
Sumber: