RAJABASA – Tim Sakai Sambaiyan Lampung Selatan kembali membuat inovasi di lokasi yang diserang tsunami. Setelah suskes dengan warung kopi (warkop) tsunami di Kota Palu, kali ini tim Sakai Sambaiyan membuat proyek serupa di pesisir Rajabasa. Tepatnya di Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa. Tempat ngopi yang diberi nama Warkop Krakatau ini berada di sebelah kiri, di samping Balai Desa Kunjir jika dari arah Kalianda. Dan sebelah kanan jika dari arah Penengahan. Lokasinya pun cukup strategis karena berjarak sekitar 16 meter dari bibir pantai. Hiasan lampu yang bercahaya kuning semakin menggairahkan Warkop Tsunami. Saat ini, Warkop Tsunami yang dibangun sejak 7 Januari itu masih dalam pengerjaan. Proses pengerjannya pun terbilang cepat karena tim Sakai Sambaiyan dibantu oleh warga. Rudi (27) warga desa setempat, mendukung upaya pembuatan Warkop Tsunami yang digagas oleh Sakai Sambaiyan tersebut. Menurut Rudi, selagi yang dikerjakan mengandung hal yang positif, warga setempat akan selalu mendukung. “Kalau menurut saya sih bagus, selagi positif, saya akan mendukung. Supaya warga punya kesibukan juga kan, sehingga tak terlalu banyak beban pikiran akibat bencana ini,” katanya kepada Radar Lamsel, Rabu (9/1) kemarin. Lebih lanjut, Rudi mengatakan bahwa Warkop Tsunami bisa dianggap sebagai sarana hiburan dan melepas penat setelah berhari-hari berada di pengungsian. Ia berharap, keberadaan Warkop Tsunami dapat membuat gairah masyarakat yang tertimpa bencana tsnumai bengakit kembali. “Yang jelas supaya cepat. Saya dan seluruh masyarakat yang tertimpa bencana ini tak boleh berlarut-larut dalam kepiluan. Kami harus segera bangkit,” ucapnya. Ketua Tim Sakai Sambaiyan, Yodistara Nugraha, mengatakan pasca tsunami yang melanda Desa Kunjir dan sekitarnya memang membuat kegiatan warga terhenti total. Sebab, bencana yang melanda bukan hanya menghancurkan rumah-rumah dan infrastruktur tetapi meluluh lantakan tempat usaha warga masyarakat. “Untuk itulah kami (Sakai Sambaiyan) bersama warga berinisiatif membangun usaha yang akan dikelola oleh warga terdampak musibah tsunami. Salah satunya adalah membangun warung kopi yang di beri nama “Warkop Krakatau”,” kata Yodis. Yodis mengatakan warung kopi yang didirikan diatas lahan bekas rumah warga ini diharapkan dapat memotivasi warga untuk dapat kembali berusaha dan membangkitkan perekonomian seperti sedia kala. Bahkan lebih maju lagi dari sebelumnya. “Insha Allah dalam 2 hari ke depan warkop ini sudah beroperasi dan akan menyajikan kopi gratis bagi masyarakat dan relawan selama masa penanganan bencana. Kami ucapkan terima kasih kepada para donatur karena telah banyak membantu segala biaya menyangkut keperluan pembuatan warkop ini,” katanya. (rnd)
Inovasi “Warkop Krakatau” Pasca Tsunami
Kamis 10-01-2019,08:37 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :