Desa dan Kelurahan Yang Rawan Bencana Diminta Lakukan Mitigasi

Senin 14-01-2019,08:31 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

KALIANDA - Pemerintah Kecamatan Kalianda menyiapkan rencana matang untuk menangani masalah bencana sejak dini, khususnya di desa yang wilayah-wilayah rawan terhadap bencana. Penanganan dimaksud dengan melakukan mitigasi bencana yang pelaksanaannya dianggarkan melalui Dana Desa (DD). Mitigasi bencana memiliki tujuan agar desa yang rawan bencana banjir dan tsunami dapat bersiap diri. Khusus untuk desa yang memiliki wilayah pantai, Pemerintah Kecamatan Kalianda meminta pihak desa ikut menyiapkan jalur evakuasi. Camat Kalianda Erdiyansyah, S.H.,M.H mengatakan, semua desa yang rawan bencana banjir diimbau untuk memasukan mitigasi bencana, misalnya seperti normalisasi sungai dan pengerukan sungai yang melintas di desanya dengan menggunakan atau menyewa alat berat. “Kalau untuk di pinggir laut, kita minta usulkan ke dinas terkait untuk membuat waterbreak atau tanggul pemecah ombak. Dan kita harapkan agar tidak membangun atau membuang sampah lagi di pinggir laut atau sungai. Serta menggiatkan penanaman pohon,” ujar Erdiyansyah kepada Radar Lamsel, Minggu (13/1) kemarin. Menurut pria yang akrab disapa Erdi ini, pembuatan waterbreak dan sebagainya merupakan langkah-langkah mitigasi bencana. Untuk itu, ia meminta setiap desa yang rawan bencana segera menerapkan langkah tersebut. “Termasuk memasang papan pengumuman di desa dan kelurahan, ini juga termasuk langkah-langkah jika terjadi tsunami. Ini penting untuk Desa Maja, Jondong, Pauh Tanjung Iman, Merak Belantung, dan Bulok. Termasuk Kelurahan Kalianda dan Way Urang yang lokasinya tepat berada di bibir pantai,” katanya. Erdi mengatakan, masyarakat harus cerdas dalam menyikapi masalah bencana sejak dini yang dimulai dari perencanaan dan tahap berikutnya. Masyarakat di sekitar laut, kata dia, harus sudah sadar akan bencana yang bisa saja terjadi. “Dan perencanaan pembangunan pun sudah memikirkan dampaknya. Contohnya, seperti pembangunan rumah dan fasilitas umum. Sekarang, kita harus mulai belajar dari pengalaman sebelumnya,” katanya. Seperti yang diketahui, bencana tsunami yang terjadi pada 22 Desember lalu ikut menghantam sejumlah wilayah Kecamatan Kalianda. Lingkungan Kalianda Bawah, Kelurahan Kalianda menjadi titik yang mengalami kerusakan cukup marah. Kemudian diikuti Desa Maja, dan Merak Belantung. (rnd)

Tags :
Kategori :

Terkait