Jatiagung Dinilai Kehilangan Ciri Khas

Kamis 17-01-2019,09:52 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

JATI AGUNG – Era tahun 2000-an, wilayah Kecamatan Jatiagung terkenal dengan penghasil ayam pedaging atau ayam boiler. Namun sejak beberapa tahun belakangan ini, ciri khas unggulan Kecamatan Jatiagung itu mulai meredup.           Banyak faktor penyebab meredupnya Kecamatan Jatiagung sebagai produsen ayam pedaging. Diantaranya, faktor nilai jual atau harga jual yang tidak sebanding dengan harga pakan ternak. Selain itu, tidak adanya perhatian secara serius dari pemerintah untuk menjaga kestabilan harga, memberikan pelatihan dan pembinaan serta bantuan bibit dan pakan.           Ketua Persatuan Penjual Ayam Pedaging (P2AP) Kecamatan Jatiagung Budi Harto menilai, Kecamatan Jatiagung telah kehilangan ciri khas atau program yang diunggulkan seperti beberapa tahun lalu. Menurutnya, sekitar tahun 2009 silam, wilayah Kecamatan Jatiagung terkenal sebagai daerah penghasil ayam pedaging atau ayam broiler terbesar di Kabupaten Lampung Selatan. Namun unggulan itu mulai meredup setelah harga ayam turun drastis dan tidak sebanding dengan harga pakan ternak.  Bahkan saat ini, lanjutnya, tidak ada perhatian serius dari pemerintah untuk membangkitkan kembali masa kejayaan beberapa tahun lalu. \"Saya menilai Jati Agung sudah kehilangan unggulnnya. Dulu, Kecamatan Jatiagung dikenal sebagai produsen ayam. Saat ini hanya beberapa masyarakat yang berternak dengan skala kecil,\" tuturnya. Dia berharap, pemerintah mulai membangkitkan kembali potensi yang pernah ada di Kecamatan Jatiagung ini. Yakni, dengan memberikan bantuan dan memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang tata cara bertenak yang baik untuk menambah penghasil masyarakat. Bahkan dia berharap, Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Dana Amanah Pemberdayaan Masyarakat(DAPM) Kecamatan Jati Agung bisa mengakomodir usaha ternak ayam sebagai penghasilan lain warga. \"Kan bisa meningkatkan penghasilan warga juga kalau DAPM bisa bekerjasama,\" katanya. Sementara itu, Sekretaris Camat Jati Agung Jumino mengatakan, persoalan ternak ayam memang sudah sering disampaikan oleh Camat. Namun, lanjutnya, hal itu sulit dilakukan jika warga sendiri tidak sanggup untuk melaksanakan. \"Memang usaha ayam itu harus bermitra. Artinya, tidak bisa kita coba-coba beternak ayam. Usulannya bagus tetapi perlu kajian lagi,\" terangnya. Ia menambahkan, jika memang ternak ayan tersebut ingin diseriusi pihaknya tentu tidak melarang jika UPK DAPM menyanggupi. \"Silahkan nanti dikoordinasikan, tetapi pesan saya harus ada yang bertanggungjawab, jangan tidak ada,\" tegasnya. (CW1/CW2)

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler