SRAGI – Petani tambak udang di Desa Bandaragung, Kecamatan Sragi resah. Faktor cuaca menjadi penyebabnya. Curah hujan yang cukup tinggi sejak dua pekan terakhir ini berdampak pada budidaya udang diwilayah itu. Bahkan, curah hujan juga mengancam para petambak mengalami kerugian. Air hujan yang masuk dalam tambak bisa mempengaruhi kualitas air dan tanah. Dengan demikian, ekosistem dan perkembangbiakan udang bisa terganggu. Bahkan udang bisa mati karena stres akibat kadar garam air dalam tambak berubah. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, di Desa Bandaragung, Kecamatan Sragi terdapat sekitar 200 hektar tambak udang dengan usia udang bervariasi mulai 10 sampai 90 hari. Ketua Pokdakan Windu Jaya di Dusun Bunut Utara Candra (40) mengatakan, curah hujan yang tinggi selama dua pekan terakhir mulai berdampak pada tambak udangnya. Dia mengatakan, curah hujan yang cukup tinggi membuat kadar garam dalam tambaknya menurun. Dengan kondisi ini, lanjutnya, bisa mengakibatkan udang-udangnya yang baru berumur 70-90 hari menjadi stres. “Air hujan masuk ke tambak sulit di kontrol. Bahkan kalau kebanyakan bisa mengurangi kadar garam. Dengan kondisi ini, udang-udang bisa stres dan mati,” kata pemilik dua hektar tambak udang ini, kemarin. Menurut Candra, jika curah hujan masih tinggi hingga satu pekan kedepan, dia mengaku akan melakukan pemanenan udang lebih cepat dari waktu normal yakni 115 – 120 hari. “Kalau hujan masih tinggi, saya akan panen udang lebih cepat yakni umur 70-90 hari. Kalau tidak, bisa rugi karena udang banyak yang stres dan mati,” kata Candra, Minggu (13/3). Senada dikatakan Sikin (45), petani tambak udang lainnya. Dia berharap dalam dua minggu kedepan cuaca kembali normal. “Saya berharap cuaca normal, sehingga air tambak bisa ditanggulangi dengan pompa air. Namun, jika hujan deras terus, terpaksa saya akan panen lebih awal daripada saya rugi,” kata Sikin. (CW2).
Curah Hujan Ancam Petambak di Bandaragung Merugi
Senin 14-03-2016,09:17 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :