PADANGCERMIN - Kemampuan dan Kekuatan Marinir tidak hanya mampu mengahalau ancaman dari luar, namun juga mampu meredam dan merangkul massa yang menggelar aksi Demonstrasi tanpa harus menggunakan cara kekerasan yang berujung bentrok antara Aparat dengan massa.
Hal tersebut diungkapkan Komandan Brigade Infantri 4 Marinir/BS Piabung Kolonel Marinir Ahmad Fajar saat diwawancarai disela ramah tamah dengan media massa pada Jumat (27/9).
Kolonel (Mar) Ahmad Fajar mengatakan, Bahwa Korps Brigade Infantri 4 Marinir/BS Piabung, telah menyiagakan sebanyak 2 Batalyon yang siap dikirim ke Jakarta jika dibutuhkan untuk untuk membantu meredam massa.
\"Kita kan punya sistem rayonisasi, begitu mendapatkan informasi siaga satu, akan langsung dinformasikan keseluruh anggota yang tersebar di beberapa daerah, paling lama dua jam seluruh anggota sudah siap digerakkan,\" ungkap Ahmad Fajar.
Lebih jauh Ahmad menjelaskan, saat kerusuhan tahun 1998 TNI diminta untuk turun meredam massa. Dimana pada saat itu dirinya sedang menjabat sebagai Komandan Kompi BMI II Atmajaya dan memimpin langsung pasukan, tanpa menggunakan cara kekerasan, cukup dengan cara Persuasif massa bisa diredam.
Menyikapi isu yang beredar di media sosial bahwa Marinir selalu berada di hulu? Diakuinya, bahwa pihaknya akan mewaspadai hal tersebut jangan sampai Marinir dihulukan oleh pihak pihak yang tidak senang, karena merupakan bagian perang urat syaraf.
\"Itu juga yang kita mewaspadai, perang proxi. Jangan sampai ada pihak yang tidak senang, ya itu bagian dari perang urat syaraf,\" pungkasnya. (Esn)