GEDONGTATAAN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesawaran angkat bicara terkait beberapa ruang kelas Sekolah Dasar (SD) di beberapa kecamatan yang belum tersentuh perbaikan, seperti di SDN 18, SDN 9 Gedongtataan dan SDN 35 Way Lima.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesawaran menyatakan bahwa faktor ketidaksinkronan input data pokok pendidikan (Dapodik) dengan data di Kemendiknas menjadi salah satu faktor terhambatnya realisasi perbaikan ruang kelas tersebut.
\"Tetap kita usulkan ke Kementerian. Kita juga tekankan ke sekolah untuk memperbaiki dapodik, kita tidak bisa berbuat banyak kalau dapodik tidak sinkron. Saat ini kita upayakan untuk dibantu oleh pemerintah pusat,\" ungkap Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesawaran Yahtar Malyan didampingi Kasi sapras A. Chandra pada pekan lalu.
Menurutnya, dari total 312 sekolah dasar di Pesawaran, sebanyak 11 persen atau sekitar 34 sekolah lagi yang belum tersentuh perbaikan. Namun demikian pihaknya tetap berupaya mengusulkan perbaikan tersebut ke pemerintah pusat melalui dana alokasi khusus.
\"Selain dari DAK bisa juga dari Blockgrand atau APBD. Cuman kalau dari APBD kan nggak bisa, mengingat keterbatasan anggaran,\" ucapnya.
Dijelaskan, pihaknya sudah meminta koordinator kecamatan untuk melakukan pemutakhiran data sekolah yang dikatagorikan rusak ringan, sedang dan rusak berat di tiap tiap kecamatan.
\"Kalau itu (pemutakhiran,red) sudah berjalan dan secara manual kita cek juga dilapangan. Dan kita sinkronkan juga karena kalau dilihat di dapodik masih banyak yang belum diupdate,\" ujarnya.
Updating Dapodik, lanjutnya, terletak pada operator setiap sekolah. Karena itu merupakan kunci yang memberikan seluruh informasi baik SDM, sarana prasarana dan infrastruktur disekolah tersebut. Jika dalam penerapan inpuy dapodik keliru, maka data yang masuk di Kemendiknas juga akan keliru.
\"Seperti kondisi sekolah yang seharusnya rusak berat tapi input di Dapodik rusak ringan. Kemudian status tanah apakah hak milik. Kadang-kadang nggak diconteng pada saat input Dapodik, tentunya itu sangat berpengaruh. Untuk itu kita tekankan kepada operator benar benar teliti dalam melakukan input data, dan kepala sekolah harus mengerti sistem dan turut mengawasi pada saat input dapodik tersebut, sehingga tidak terjadi kekeliruan input data,\" pungkasnya. (Esn)