Warga Desak Keterbukaan Informasi

Jumat 22-11-2019,08:28 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

PENENGAHAN – Minimnya transparansi pengerjaan sebuah proyek atau rehab infrastruktur semakin masif. Hal itu menuai tanya di masyarakat. Wajar, sebab masyarakat tidak bisa mengetahui pekerjaan apa, berapa lama waktunya, dan siapa pihak yang mengerjakannya. Seperti kondisi di SDN 2 Sukabaru. Proyek rehab dua ruang kelas di sekolah ini menuai sorotan dari masyarakat. Pasalnya, di sekitar lokasi tidak ditemukan papan informasi atau plang proyek. “Pakai dana iuran, apa dari pemerintah,” kata salah satu warga, Dan (39) kepada Radar Lamsel, Kamis (21/11/2019). Menurut dia, wajar bila masyarakat bertanya-tanya mengenai asal dana yang dipakai untuk rehab dua lokal sekolah itu. Sebab, selama rehab berlangsung masyarakat tidak melihat keberadaan papan informasi yang notebennya menjadi alat utama untuk mengetahui segalanya. “Kalau enggak salah udah semingguan dikerjain,” ucapnya. Lin (29), warga lainnya, ikut mempertanyakan transparansi danggaran rehab kelas itu dari pihak rekanan atau pihak sekolah. Jika terkesan ditutupi, Lin menilai pekerjaan rehab tersebut bakal menuai sorotan dari masyarakat. “Tentunya enggak salah dong. Apa susahnya dipasang papannya (informasi),” katanya. Radar Lamsel menemui salah satu guru di sekolah itu saat jam pulang. Wanita berhijab ini membenarkan jika itu pekerjaan rehab dua ruang kelas. “Iya (rehab), dua lokal ini saja,” katanya. Informasinya, rehab dua ruang kelas di sekolah itu menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan. Pantauan Radar Lamsel, rehab kedua ruangan itu baru memasuki tahap pembongkaran atap. Di sekitarnya terdapat tumpukan material pasir. (rnd)

Tags :
Kategori :

Terkait