Hama Ulat Teror Petani

Selasa 07-01-2020,08:27 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

KALIANDA – Serangan hama ulat grayak spesies baru mengancam lahan pertanian warga Lampung Selatan pada musim tanam tahun ini. Sosialisasi untuk memberikan pemahaman dalam penanganan hama jenis baru ini tengah dilakukan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DPTHP) sebagai langkah kongkret mengantisipasinya. Dari data yang diperoleh Radar Lamsel, sedikitnya sekitar 5 ribu hektare tanaman jagung petani sudah terserang hama yang mengincar titik tumbuh pada batang tanaman tersebut. Akibatnya, tanaman jagung mengalami kematian yang diawali kerusakan pada daun. Kepala Bidang Tanaman Pangan DTPHP Lamsel Mugiyono, SP mengungkapkan, langkah cepat yang dilakukan jajarannya yakni dengan menggelar sosialisasi langsung kepada para petani dengan melibatkan petugas dari Balai Proteksi Pertanian Provinsi Lampung. Agar para petani bisa mengetahui cara pencegahan cepat hama ulat grayak spesies baru yang dikenal dengan nama Fall Arnyworm tersebut. “Minggu lalu kita sudah turun ke wilayah Tanjungbintang. Karena disana bisa dikatakan kawasan yang paling tinggi diserang hama ulat grayak jenis baru itu. Harapannya, para petani bisa memberikan penanganan tepat pada tanaman pertaniannya jika ada hama tersebut menyerang,” ungkap Mugi dikantornya, Senin (6/1) kemarin. Dia menjelaskan, sosialisasi yang dilakukan langsung menyasar ke lahan pertanian para petani. Tujuannya, agar mereka bisa benar-benar paham dengan hama yang menyerang tanaman pertaniannya. “Kami memberikan penjelasan mulai dari jenis hama, dampak yang dialami serta ciri-ciri lain yang sangat mendasar. Selain itu, cara pencegahan dan jenis pestisida yang cocok untuk membasmi hama tersebut juga kita beritahukan. Supaya para petani tidak mengalami kerugian akibat serangan hama ini,” terangnya. Serangan hama ulat grayak ini, imbuhnya, tidak hanya menyerang pada jenis tanaman jagung. Sebab, spesies ini bisa menyerang jenis tanaman pertanian apa saja seperti tebu, kedelai, cabai, kubis, bawang, tomat, timun, pisang, padi, sorgum dan jewawut. “Apalagi dalam waktu dekat sudah memasuki musim tanam rendengan. Potensi serangan hama bisa meluas ke areal pertanian padi para petani. Itu yang perlu di waspadai para petani,” imbuhnya. Dalam waktu dekat, masih kata Mugi, jajarannya bakal turun ke wilayah Candipuro, Palas, Sragi dan kecamatan lainnya. “Tahap awal ini kita fokus untuk wilayah pertanian yang besar-besar dulu. Tapi, semua wilayah pasti akan kita berikan pemahaman meskipun petugas pertanian di lapangan sudah kita berikan pemahaman mengenai hama ini,” pungkasnya. (idh)  

Tags :
Kategori :

Terkait