SIDOMULYO – Ketidak piawaian mengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menjadi barometer sukses tidaknya desa dalam memanfaatkan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD). Tanpa malu-malu, tak sedikit desa yang mengganti model BUMDes bersamaan dengan pergantian kepala desa. Sialnya, pemerintah baru hendak memonitoring BUMDes setelah BUMDes tersebut macet atau tak produktif. Pemerintah Desa Sidomulyo Kecamatan Sidomulyo satu diantaranya. Pasca pergantian tapuk kepemimpinan dari kades lama ke kades baru, aparatur desa berencana merubah model BUMDes budidaya ikan air tawar yang kini mati suri. Kades Sidomulyo Misiran beralasan tata kelola dan perencanaan pengelola Bumdes di Desanya periode sebelumnya, tidak melakukan pengkajian dan riset mendalam sebelum menentukan jenis usaha yang akan digeluti. Misiran mengatakan, untuk membenahi hal tersebut, pihaknya saat ini telah melakukan koordinasi lintas sektoral yang ada di desa dan kecamatan setempat. Hasilnya, dipandang perlu untuk segera melakukan restrukturisasi kepengurusan BUMDes yang lama. “ Upaya perombakan struktural pengurus BUMDes yang lama tentunya sudah melakukan koordinasi bersama pihak DPMD Lampung Selatan dan dinilai sudah tepat menurut acuan dan aturan pemerintahan desa yang mengatur tentang BUMDes,” kata Misiran ditanya keberadaan BUMDesnya, Selasa (7/1). Dijelaskan, sebelumnya pada rentan waktu 2016 penyertaan modal BUMDes di kucurkan oleh pemerintah desa sebesar 50 juta rupiah guna usaha budi daya ikan air tawar jenis lele. “ Namun, dalam implementasinya sejak dikucurkannya penyertaan modal awal pada tahun 2016-2019 BUMDes di Desa Sidomulyo tidak berjalan,” jelasnya. Saat ini, kepengurusan BUMDes telah beralih ke tangan kepengurusan BUMDes yang baru. Dimana, pihaknya bersama pengurus BUMDes dan masyarakat sedang melakukan kajian mendalam dalam perencanaan menetukan jenis usaha yang akan dijalankan. “ Saat ini, kami bersama pengurus BUMDes yang baru terbentuk yang telah mengantongi SK dari desa dan tokoh masyarakat sedang musyawarah untuk menetukan jenis usaha yang tepat di desa,” terangnya. Ia berharap, besarnya gelontoran dana yakni mencapai Rp 200 juta yang kini masih tersimpan rapi di rekening milik BUMDes, bisa dimaksimalkan guna pengembangan usaha didesa. “ Keberadaan BUMDes kedepannya harus berdampak kepada pemberdayaan masayarakat sekitar. Sehingga, memiliki kontribusi PADes kepada desa,” harap Kepala Desa Sidomulyo itu. Camat Sidomulyo Rendy Eko Supriyanto ketika di konfirmasi tak berkomentar banyak. Ia mengatakan, terkait BUMDes itu kewenangan sepenuhnya pemerintah desa. “ Kami (Kecamatan’red) tidak bisa mengintervensi, namun hanya sebatas tim koordinasi. Ya benar masih ada beberapa BUMDes di desa yang belum maksimal. Sampai hari ini, kami belum menerima laporan perkembangan terbaru terkait BUMDes dari pihak desa se-Kecamatan Sidmulyo. Dalam waktu dekat, kami akan melakukan monitoring ke desa-desa untuk memantau perkembangannya,” tegasnya. (CW2)
Ganti Kades Ganti Pula BUMDesnya
Rabu 08-01-2020,08:50 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :