4 Dusun di Desa Bakauheni Rawan Banjir

Kamis 16-01-2020,08:35 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

BAKAUHENI – Masyarakat yang tinggal di empat dusun di Desa Bakauheni, Kecamatan Bakauheni, merasa was-was. Pasalnya, Dusun Muara Bakau, Kenyayan Bawah I, Kenyayan Bawah II, Pegantungan, dan Muara Piluk ini kerap mengalami banjir saat hujan durun dengan intensitas tinggi. Banjir yang sering terjadi di empat dusun tersebut disebabkan oleh luapan sungai di sekitar lingkungan warga. Debit air yang deras tak bisa ditampung oleh sungai yang telah mengalami pendangkalan. Setidaknya seperti inilah gambaran peristiwa banjir yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Kurang lebih 500 kepala keluarga (KK) yang tinggal di empat dusun itu sementara ini memang masih aman. Tetapi tak bisa dipungkiri jika peristiwa banjir rutinan setiap tahun masih menjadi momok bagi mereka. Warga pun hanya bisa berdoa agar di sekitar tempat tinggal mereka tidak banjir lagi. “Alhamdulillah, sekarang masih aman. Semoga saja aman selalu,” kata Mirki (35), warga desa setempat kepada Radar Lamsel, Rabu (15/1/2020). Warga lainnya, Elvi (29), menilai kondisi cuaca yang kerap menurunkan hujan lebat memang rentan menimbulkan banjir di sekitar tempat tinggalnya. Namun Elvi tak merasa kaget bila banjir terjadi lagi. Sebab, masalah yang menjadi pemicu banjir belum bisa dicari solusinya. “Kuncinya normalisasi. Karena (banjir) tahun kemarin itu ada pendangkalan sungai. Artinya apa, sungai di sini makin dangkal sehingga tak bisa menampung derasnya air hujan yang turun,” katanya. Sekretaris Desa Bakauheni, Riki, menjelaskan kondisi keempat dusun tersebut. Riki mengatakan sementara ini wilayahnya masih aman dari serangan banjir. Ia pun berharap kondisi seperti ini berlangsung sampai musim hujan berakhir nanti. Meski demikian, Riki menyebut banjir kemungkinan besar terjadi jika hujan deras selama berjam-jam. “Mudah-mudahan sih enggak. Tapi kalau hujan deras lebih dari 3 jam, ya kemungkinan banjir,” katanya. Riki menyebut penyebab utama banjir di empat dusun itu karena sungai tak mampu menampung debit air. Belum lagi persoalan normalisasi yang hingga kini belum selesai. Riki mengatakan dari 4 dusun, baru Dusun Pegantungan yang sudah dinormalisasi. Sisanya masih seperti dulu. “Kalau yang di Pegantungan sudah dilakukan normalisasi. Yang lain masih kayak dulu, belum dinormalisasi sungainya,” katanya. (rnd)

Tags :
Kategori :

Terkait