Irigasi Riskan Ditambal Karung

Jumat 17-01-2020,09:12 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

CANDIPURO – Para petani di Dusun Umbul Belut, Desa Sinarpalembang, Kecamatan Candipuro, mulai menambal irigasi yang jebol, akibat tergerus hujan pada Jumat (10/1) lalu. Bermodalkan karung isi tanah mereka menambal bagian irigasi yang jebol tersebut.    Upaya itu dilakukan agar luapan air tak kembali memasuki persawahan petani. Sebab puluhan hektar sawah disana sempat terendam banjir lantaran irigasi yang tak berperan maksimal.  Sairan (45) petani Dusun Umbul Belut menuturkan, jebolnya irigasi saluran pembuangan air yang melintasi areal sawah mereka tersebut, akibat bangunan irigasi tidak mampu menahan hantaman derasnya air akibat hujan lebat.  “ Bangunan irigasi yang berkelok tidak mampu bertahan dari derasnya hantaman air hujan. Sehingga, irigasi jebol terkikis air,” ungkap Sairan kepada Radar Lamsel disela gotong-royong menambal badan irigasi yang jebol, kemarin.  Untuk mencegah lupan air di irigasi meluap dan kembali merendam puluhan hektar tanam padi mereka. Dirinya dan petani sekitar bergotong-royong, menambal irigasi jebol menggunakan karung berisi tanah.  “ Secara swadaya, saya dan petani lainnya, bergotong-royong menambal irigasi yang jebol, menggunakan karung di isi tanah. Dengan harapan, air yang berada di rigasi tidak meluap kembali ke persawahan, saat hujan kembali mengguyur wilayah ini, ” kata Sairan. Sementara, petani lainya Sugi (35) menerangkan, bersukur lupan air dari irigasi yang jebol masuk ke areal sawah dan merendam tanam padi mereka berlangung tidak lama. Sehingga, tanaman padi mereka terselamatkan. “ Luapan air dari irigasi sekitar selang empat jam berangsur surut. Sehingga, puluhan hektar tanaman padi petani sekitar aman. Hanya ada beberapa tanam padi milik petani sekitar yang hanyut terbawa air,” kata Sugi.  Terpisah, Kepala UPT DTPHP Kecamatan Candipuro Legiem, mengatakan, pihaknya menghimbau kepada petani yang tertimpa musibah, yakni, tanaman padi mereka terendam air atau ada irigasi yang jebol segera berkoordinasi kepada Petugas Pengendali Organisme Penggangu Tanaman (POPT). “ Agar, dilakukan inventarisir, kemudian akan dilaporkan kepada intansi terkait, untuk dilakukan penanggulangan,” kata Legiem. (CW2)

Tags :
Kategori :

Terkait