Puskes ’gercep’ Fogging Area DBD

Selasa 11-02-2020,09:36 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

KALIANDA – Pihak Puskesmas Kalianda menyatakan keterkaitan semua pihak diperlukan untuk memberantas penyakit berbahaya ini. Masyarakat diminta melakukan 3M (menguras, menutup, dan memanfaatkan. Pasalnya, fogging hanya membunuh nyamuk dewasa. Tidak dengan jentiknya. Sedangkan jentik yang dihasilkan nyamuk aedes aegypti ini masih berkembang. Kepala Puskesmas Wayurang, Saiful Anwar, S.Km mengatakan jentik nyamuk hanya bisa ditangani dengan 3M. Pertama menguras atau membersihkan tempat yang menjadi penampungan air seperti bak mandi, ember, dan lain-lain. Kemudian menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, dan sebagainya. Selanjutnya memanfaatkan kembali, atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi jadi sarang nyamuk yang menularkan DBD. Agar 3M berjalan lebih optimal, masyarakat diminta menaburkan bubuk larvasida atau bubuk abate. Menggunakan obat nyamuk, kelambu, memelihara ikan pemakan jentik, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur ventilasi. “Ini upaya pemberantasan sarang nyamuk, makanya kami minta masyarakat membersihkan lingkungan rumah masing-masing,” katanya kepada Radar Lamsel, Senin (10/2/2020). Imbauan tersebut dikeluarkan Puskesmas Kalianda menyusul adanya kasus DBD baru yang menyerang Kamil, warga Dusun 4, Desa Tajimalela. Meski hasil lab belum keluar, mantan Kepal PRI Penengahan ini menduga penyakit yang dialami Kamil merupakan DBD. Saiful melihat gejala itu dari lingkungan sekitar rumah remaja berusia 19 tahun itu. “Tadi sudah penyelidikan PE (Penyelidikan Epidemiologi). Besok (hari ini) pagi rencana di-fogging, di sekitar rumahnya. Di Dusun 4, kemungkinan di Dusun 1 juga,” katanya. Sejak Januari hingga Februari ini, total penyakit DBD di wilayah Puskesmas Kalianda berjumlah 15 kasus. Rincianyya di Kelurahan Wayurang 4 kasus, Kelurahan Waylubuk 3 kasus, Desa Hara Banjarmanis 1 kasus, Desa Agom 1 kasus, Desa Sukatani 1 kasus, Desa Kedaton 4 kasus, dan Desa Tajimalela 1 kasus. Semua desa dan kelurahan itu sudah di PE. Untuk fogging, sementara ini baru dilakukan di Kelurahan Wayurang, Kelurahan Waylubuk, Desa Hara Banjarmanis, dan Kedaton. Untuk Desa Tajimalela dilakukan hari ini. Kemungkinan desa lainnya yang belum di-fogging akan menyusul dalam waktu dekat. “Kami harap masyarakat mulai menyadari jika DBD sudah mewabah. Semua pihak harus bekerjasama memberantas nyamuk, bahkan jentiknya,” katanya. (rnd)

Tags :
Kategori :

Terkait