Hati-hati Parkir di RSUD Bob Bazar
Jumat 14-02-2020,09:07 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi
Parkir kendaraan di RSUD Bob Bazar Kalianda telah menggunakan mesin parkir otomatis. Meski begitu, ada beberapa celah yang membuat kendaraan tak aman. Manajemen harus mencari cara untuk mengobati celah itu
Laporan Randi Pratama, Kalianda.
Pada November 2019 lalu, mesin parkir otomatis kendaraan di RSUD Bob Bazar Kalianda mengalami kerusakan. Akibatnya, kendaraan pun bebas keluar-masuk area rumah sakit. Melihat keamanan yang lemah, manajeman RSUD Bob Bazar akhirnya memberlakukan sistem tiket manual samapi mesin selesai diperbaiki.
Perbaikan pun selesai di awal Desember lalu, mesin parkir otomatis berfungsi lagi sampai sekarang. Meski demikian, nyatanya kendaraan yang parkir di RSUD Bob Bazar Kalianda tak sepenuhnya aman. Ada beberapa celah yang bisa dimanfaatkan supaya kendaraan bisa keluar. Pertama, seseorang bisa mengeluarkan kendaraan dengan menyebut salah satu nama pegawai rumah sakit.
Sekitar pukul 16.15 WIB, Kamis (13/2/2020) kemarin, seorang wanita berhijab yang mengendarai motor milik salah satu pegawai hendak menuju loket keluar kendaraan. Sesampainya di loket, wanita ini mengatakan kepada petugas jika kendaraan yang dipakai milik salah satu pegawai rumah sakit.
“Motor ini punya dia (pegawai rumah sakit). Saya pinjam sebentar mau pulang, ada yang mau diambil,” ucap wanita itu.
Petugas loket pun manut. Tanpa berpikir panjang, atau menanyakan sesuatu yang berhubungan dengan kendaraan itu, petugas loket ini langsung membuka pagar mesin parkir otomatis. Jika ditelisik, celah yang satu ini bsia dijebol dengan mudah. Penjahat tak perlu repot-repot mencari cara untuk mencuri kendaraan.
Cukup memakai cara itu, kendaraan yang diincar bisa keluar dengan mudah tanpa hambatan. Kemudian cara kedua. Wartawan koran ini mencoba mengeluarkan kendaraan tanpa tiket parkir. Wartawan koran ini mengendarai motor sampai ke pintu keluar loket. Kemudian penjaga loket menanyakan karcis masuk kendaraan.
Wartawan koran ini mengatakan bahwa karcisnya hilang. Tapi penjaga loket tak memberi tanggapan. Wartawan koran ini kemudian menyebut waktu kendaraan masuk ke rumah sakit sekitar pukul 16.00 WIB. Lantas petugas loket ini hanya mengucap nominal biaya parkir kendaraan. “Rp3 ribu,” katanya.
Selebihnya, tidak ada pertanyaan lain. Petugas loket tidak meminta STNK, atau BPKB kendaraan yang hendak keluar tanpa karcis. Padahal dua surat tersebut bisa menjadi bukti jika kendaraan yang hendak dikeluarkan oleh seseorang murni miliknya. Momen semacam ini cukup sering terjadi. Dari sini, mungkin para pelaku kejahatan bisa saja memanfaatkan kedua celah itu untuk memperlancar aksinya. (*)
Tags :
Kategori :