CANDIPURO - Publik Lampung Selatan mulai bertanya siapakah Aliful Marifah. Wanita asal Desa Cintamulya Kecamatan Candipuro itu dikabarkan sudah mengantongi restu untuk maju di Pilkada Lamsel, bukan sebagai Bakal Calon Bupati, melainkan Bakal Calon Wakil Bupati. Bahkan DPW PKB Lampung dikabarkan sudah mendorong Alif untuk maju. Beberapa kader tulen PKB yang meramaikan bursa Balonkada Lamsel patut mawas, sebab Pengurus Fatayat Pusat yang duduk sebagai Wakil Ketua, Chusnunia Chalim (Nunik) digadang punya andil dalam pergerakan Ning Alif. Popularitasnya memang belum, tetapi ghiroh Nahdlatul Ulama tampak kental dalam pergerakannya. PKB seakan mendorong sosok perempuan dalam kancah perpolitikan provinsi ini, parameternya siapa lagi kalau bukan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim. Baha Udin Soleh Pengurus Gardabangsa Lamsel bahkan menyebut PKB dan Alif sudah cocok. Dengan kata lain, Baha begitu sapaannya menyebut siapa yang care dengan PKB berpeluang berduet dengan Aliful Marifah. \"FatayatPusat sudah merestui, melalui DPW PKB tentu bisa memuluskan langkah untuk diajukan ke DPP PKB. Konsolidasi pun sudah digerakkan dari bawah, utamanya menyasar pesantren-pesentren yang ada di Lamsel terlebih dahulu, kata Gus Baha kepada Radar Lamsel,\" Selasa (18/2). Degradasi kepemimpinan di Lampung Selatan memicu kader NU muncul. Alasan itu dan dorongan konstituen akar rumput diyakini mampu membuat PKB berbicara banyak di Pilkada Lamsel tahun ini. \"Kursi di parelemen PKB meningkat, karena memang Lamsel ini jadi salah satu lumbung suara PKB hanya saja tidak terbina dengan baik sehingga seolah kalah dengan Lampung Timur dan lainnya padahal wujudnya ada,\" sebut Gus Baha. Lalu apakah durasi yang tersisa cukup untuk mendongkrak pamor Alif? Baha Udin Soleh meyakini jika mesin yang ada saat ini bisa dipakai dengan baik untuk memuluskan langkah Alif. \"Kalau soal itu kami sudah bergerak sosialisasi, APS pun sudah mulai disusun. Kunjungan ke Ponpes juga sudah masif, tentunya restu Bu Nunik saat rapat dengan internal PKB Lamsel dan Provinsi menjadi modal berharga,\"tegasnya. Ketua DPC PKB Lamsel Imam Subkhi angkat bicara. Menurutnya pertemuan internal antara pengurus PKB beberapa waktu lalu cenderung membahas restrukturisasi PAC di tubuh DPC PKB Lamsel sendiri. Saat dikaitkan antara PKB dengan sosok Aliful Marifah? Imam menampiknya. \"Enggak, dia kan bukan pengurus juga bukan kader. Daftar di desk Pilkada PKB Lamsel pun tidak, tetapi tidak tahu juga kalau dia daftar ke DPW PKB ya karena setahu saya begitu, silahkan saja tanyakan dengan DPW karena tidak ada nama Aliful Marifah saat pendaftaran balonkada PKB Lamsel. Pertemuan dengan Ketua DPW kemarin membahas restrukturisasi PAC saja, ada juga bahasan Pilkada yang jelas PKB masih menimbang-nimbang hasil survey sebelum menentukan rekomendasi, \" ujar Imam Subkhi belum lama ini. Internal DPC PKB Lamsel sendiri tak menampik kabar tersebut. Pertemuan pada Minggu malam lalu disebutkan terkait langkah PKB kedepan, Hampir sebagian PAC PKB se-Lamsel pun terlibat pertemuan dengan petinggi PKB provinsi ini. \"Pertemuan itu membahas langkah Pilkada, dari hasil diskusi dan pemikiran panjang maka muncul sosok Aliful Marifah, tidak semua PAC hadir di pertemuan itu karena memang pertemuan itu juga membahas restrukturisasi\", kata salah satu Anggota DPRD Lamsel Fraksi PKB. Diketahui Aliful Marifah merupakan seorang tenaga pendidik di Madrasah Aliyah Islam (MAI) Desa Cintamulya, Kecamatan Candipuro, wanita itu juga aktif di kepengurusan PC Fatayat Lamsel. Pernah mengenyam pendidikan dan menuntaskan sarjananya di UIN Sunan Kalijaga. Selama di kota pendidikan Yoyjakarta Ning Alif tercatat sebagai aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang D.I.Y., mulai dari rayon, komisariat, dan cabang. Selain itu juga aktif di JCM (Jama\'ah cinema mahasiswa), pengurus DEMA UIN SUKA 2004-2005. Serta Aktivis FAM-J (front aksi mahasiswa jogja), FKMJ (Forum komunikasi mahasiswa jogja), Serikat perempuan Merdeka (SPM). Kiprah Aliful Marifah yang moncer saat menimba ilmu, semakin menarik disimak pada Pilkada Lamsel 2020. Apakah Aliful Marifah bisa bicara banyak atau hanya sekedar angin lewat yang berhembus, publik menantikannya.(ver)
Aroma Nunik dalam Pergerakan Alif
Rabu 19-02-2020,09:20 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :