Empat Ruangan SMPN2 Sidomulyo Nyaris Ambruk

Jumat 21-02-2020,08:39 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

SIDOMULYO – Empat ruang kelas milik Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Sidomulyo, sudah tiga bulan tidak digunakan. Musababnya, kelas tersebut membahayakan jika digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM). Kepala SMPN 2 Sidomulyo, Dra. Nur Aini, MM, membenarkan jika empat ruangan kelas tidak digunakan lagi. Beberapa bagian bangunan banyak yang retak mulai dari tiang, dinding, lantai dan plafon yang rontok. Untuk memperingatkan murid agar tidak lewat depan kelas yang rusak, pihak sekolah memberikan peringatan agar tidak melewati depan ruang kelas tersebut. Karena kondisinya yang membahayakan, anak-anak kelas 7B-7E terpaksa belajar siang hari setelah kelas lainnya selesai belajar. Ia berharap, bangunan tersebut segera mendapatkan perbaikan dari Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan. “Proposal sudah kita buat dan diserahkan ke Dinas Pendidikan Lamsel. Harapan kami tahun ini mendapatkan perbaikan total, karena kondisi sudah membahayakan,” ujar Nur Aini, Kamis (20/2/2020). Untuk menyikapi agar mereka yang masuk siang bisa masuk pagi. Nur Aini sudah mendatangi sekolah-sekolah terdekat. Tetapi kondisi mereka juga sama yakni kekurangan ruang kelas juga. “Sesuai anjuran dari Dinas Pendidikan, saya diminta untuk mencari sekolah yang bisa ditumpangi anak-anak. Hasilnya ya itu tadi, sekolah khususnya Sekolah Dasar (SD) juga mengalami nasib serupa kekurangan ruang belajar,” imbuhnya. Wakil kepala SMPN 2 Sidomulyo, Toto Wahono menambahkan, muridnya ada 494 dengan 16 rombongan belajar (Rombel) saat ini ruangan kelas yang bisa digunakan ada 11 ruang kelas ditambah 1 ruang laboratorium. \"Kalau ruangan itu diperbaiki, ruangan laboratorium tidak lagi digunakan untuk ruang kelas, tetapi khusus ruang praktek,\" imbuh Toto Wahono. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamsel, Thomas Amirico membenarkan jika SMPN 2 Sidomulyo sudah mengajukan proposal perbaikan. Ia juga berharap kepada wakil rakyat untuk mendukung percepatan rehab sekolah. “Proposal sudah kami terima dari pihak sekolah. Kalau untuk di APBD tahun ini belum masuk. Mudah-mudahan di APBD Perubahan kita prioritaskan,” ujar Thomas Amirico. Terpisah, Anggota Komisi D yang membidangi pendidikan, Andi Apriyanto meminta kepada Dinas Pendidikan untuk menganggarkan perbaikan sekolah yang rusak. Dalam waktu dekat, Komisi D akan turun untuk melihat kondisi sekolah tersebut. “Nanti Komisi D akan turun dan ini harus dianggarkan. Jangan sampai ini dibiarkan terlalu lama dan tidak ada tanggapan. Kasihan anak-anak nanti, belajarnya tidak focus,” ujar Politisi Fraksi Partai Keadilan Sosial (PKS). (CW2)

Tags :
Kategori :

Terkait