Jembatan Jelujur Rampung Pakai DD 2019

Selasa 03-03-2020,08:40 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

NATAR - Realisasi Dana Desa (DD) tahun 2019 ternyata tidak semua rampung sebelum akhir tahun, ada beberapa pekerjaan yang justru baru selesai dikerjakan belum lama ini. Salah satunya pembangunan Jembatan Gantung di Dusun Jelujur, Desa Rulung Mulya yang baru kemarin (2/3) diserahterimakan dari Kepala Desa Rulung Mulya sebelumnya Irawan kepada Pj Kades Rulung Mulya saat ini Surono. Hal itu memantik komentar beragam dari beberapa pihak, salah satunya Anggota Komisi III DPRD Lamsel Supri yang menilai Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) telah lalai dalam memberikan pendampingan kepada pengguna anggaran di desa agar merealisasikan pekerjaan sesuai petunjuk dan waktu yang ditentukan. \"Saya kira bukan hanya Desa Rulung Mulya saja, tetapi banyak desa yang lain juga yang baru selesai merealisasikan APBDes 2019 lalu, dilevel kabupaten saja sudah tidak boleh kalau sudah lewat tahun, itu menjadi silpa, kok ditingkat desa malah terjadi,\" terangnya. Ia meminta agar realisasi DD tidak ubahnya dengan realisasi APBD maupun dana BOS yang harus digunakan ditahun tersebut. \"Saya berharap ini menjadi evaluasi, jangan sampai begini lagi,\" tuturnya. Hal itu semakin diperparah dengan telah divalidasinya data pengusulan APBDes oleh pihak DPMD dan BPKAD untuk mencairkan ADD ataupun DD tahun 2020 padahal realisasi DD baru selesai dan belum ada monitoring terkait pekerjaan tersebut. \"Sudah selesai (pengajuan APBDes), sekarang masih proses,\" ujar Pj Kades Rulung Mulya Surono kepada Radar Lamsel, Senin (2/3). Sementara Pendamping Desa Tekhnik Infrastruktur (PDTI) Kecamatan Natar Intan mengatakan pencairan yang diakhir tahun menjadi penyebab terlambatnya pekerjaan jembatan itu. \"Iya memang ada kendala saat pekerjaan, tetapi mereka (pihak kades sebelumnya) telah membuat pernyataan terkait keterlambatan itu, bahwa memang ada faktor alam dan bukan faktor kesengajaan,\" tuturnya. Senada dengan itu, Mantan Kades Rulung Mulya Irawan menegaskan saat pekerjaan memang diluar waktu yang diprediksi kemudian cuaca juga membuat pekerjaan itu terlambat. \"Ada kendala cuaca dan memang pekerjaannya lebih lama,\" terangnya. Meski begitu, Ia berharap dengan dibangunnya jembatan gantung yang menelan anggaram Rp 176 juta itu menjadikan akses masyarakat lebih mudah. \"Kami berharap jembatan ini bisa membantu masyarakat,\" pungkasnya. (kms)

Tags :
Kategori :

Terkait