Pendeteksi Suhu Tubuh di Bakau non Aktif

Senin 09-03-2020,08:34 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

BAKAUHENI – Ditengah maraknya virus Covid-19 atau corona. Alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) yang terpasang di Pelabuhan Bakauheni justru belum difungsikan alias non aktif. Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Panjang akhirnya buka suara soal alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) di Dermaga Eksekutif, Pelabuhan Bakauheni. Pihak KKP Kelas II Panjang memang sudah mengirim 1 unit alat itu sejak sebulan lalu. Alat itu hanya di pasang di satu dari sekian banyak pintu keluar di Belabuhan Bakauheni. Tetapi sampai sekarang masih belum dioperasionalkan. Ada sejumlah alasan mengapa KKP Kelas II Panjang belum melakukannya. Pertama, belum ada kondisi di dalam negeri yang mengharuskan di semua pintu masuk, dan pintu keluar pelabuhan dipasang thermal scanner. Karena sejauh ini, hanya beberapa orang saja yang dinyatakan positif terserang virus Corona di Indonesia. “Artinya sementara ini kondisinya masih masuk dalam kategori aman,” kata Kepala KKP Kelas II Panjang, Marjunet, saat dikonfirmasi Radar Lamsel, Minggu (8/3/2020). Seandainya situasi berkembang dengan adanya jumlah penderita bertambah, serta ada instruksi dari Kemenkes RI untuk melakukan pemantauan ketat di pelabuhan penyeberangan domestik, Marjunet mengatakan pihaknya tidak akan memantau dengan menggunakan thermal scanner karena terkendala teknis. “Penyebabnya, penggunaan alat di Pelabuhan Bakauheni itu secara teknis sulit dilaksanakan, banyak syarat-syarat yang tidak bisa terpenuhi. Tapi kami sudah menyiapkan strategi untuk melakukan pemantauan di pelabuhan penyeberangan itu,” katanya. Marjunet menyebut ada beberapa hal yang harus diketahui masyarakat tentang alat thermal scanner. Alat ini, kata Marjunet, bukan satu-satunya alat yang digunakan untuk melakukan pemantauan kejadian atau penyebaran penyakit. Penggunaan thermal scanner jadi salah satu alat yang dipasang di pelabuhan saja. “Intinya bukan alat utama. Itu pun penggunaannya tergantung situasi dan kondisi lingkungan setempat. Jadi kami mohon masyarakat tetap tenang, jangan panik,” katanya. Sebelumnya, PT. ASDP Indonesia Cabang Bakauheni juga menyiapkan langkah-langkah pencegahan virus berbahaya itu melalui jalur laut. Thermal scanner sudah ada di dermaga eksekutif Pelabuhan Bakauheni sejak Januari lalu. Tetapi alat itu belum berfungsi karena tidak diaktifkan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Panjang, Bandar Lampung. Humas PT. ASDP Indonesia Cabang Bakauheni, Syaifullail Maslul, mengatakan yang bisa mengaktifkan alat itu hanya KKP Kelas II Panjang selaku pemilik. Syaiful mengamini kalau penyebaran virus corona sangat mengkhawatirkan masyarakat. Meski demikian, PT. ASDP tidak memiliki wewenang kepada KKP Kelas II Panjang supaya mengaktifkan alat tersebut. Syaiful mengakui kalau satu unit alat pendeteksi virus Corona yang di tempatkan di Pelabuhan Bakauheni masih kurang. Sebab, alat itu hanya dipasang di dermaga eksekutif saja. Padahal masih ada dermaga reguler yang jumlah penumpangnya kerap lebih banyak dari dermaga eksekutif. Meski tak secara formal, Syaiful mengatakan pihaknya berniat meminta tambahan satu alat lagi kepada KKP Kelas II Panjang. (rnd)

Tags :
Kategori :

Terkait