BAKAUHENI – Awan mendung sedang melanda Pelabuhan Bakauheni. Belum hilang dari ingatan hantaman truk gula yang menyebabkan nyawa melayang di pos Seaport Interdiction (SI), lalu kembali terjadi KPM Munich menabrak gangway Dermaga II saat hendak bersandar, Senin (9/3). Semua penumpang kapal dipastikan selamat dari musibah yang disebabkan oleh angin kencang disertai arus bawah laut yang kuat. Bukan hanya atapnya saja, reling dan kedudukan gangway mengalami pergeseran poros. Humas PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Syaifullail Maslul, mengatakan sementara ini KMP. Munich sudah disandarkan. Sembari melihat kondisi kapal tersebut. Selain itu, PT. ASDP juga tengah mengecek kondisi gangway yang ditabrak. Jika melihat kondisinya, kata Syaiful, gangway itu belum bisa dipakai sementara waktu. Meski kondisinya demikian, secara keseluruhan aktivitas di dermaga 2 tetap berjalan normal. Syaiful mengatakan kerusakan di gangway tidak mengganggu pelayanan operasional. “Penumpang bisa masuk ke kapal melalui jalur lain, tepatnya di sebelah kiri gangway yang rusak,” katanya saat dikonfirmasi Radar Lamsel. KSOP Bakauheni menyebut kapal yang menabrak gangway di dermaga 2 disebabkan angin yang kencang. Peristiwa itu berjalan tanpa bisa terdeteksi oleh KSOP, yang saat itu juga tidak menerima peringatan dari BMKG. Sementara ini, KSOP sedang mengecek kondisi kapal untuk bisa melihat kondisi atau kerusakannya. “Yang tahu pasti bagaimana kejadiannya itu nakhoda. Nanti kami minta keterangannya. Sementara ini kapal sudah turun jangkar, kami juga akan melihat seperti apa kondisinya,” kata Staf Kantor KSOP Bakauheni, Feri. Feri melanjutkannya, pihaknya selalu menerima pemberitahuan jika cuaca dalam kondisi ekstrem. Namun untuk pemberitahuan mengenai prediksi cuaca biasanya keluar harian. Bukan setiap saat atau ketika ada kejadian. “Setiap hari kita menerima info cuaca dari BMKG. Misalnya ada cuaca ekstrem, kami pasti diberi tahu karena itu jadi bahan prediksi karena kami memantau keselamatan penumpang. Tetapi bukan cuaca yang berlangsung cepat,” katanya. Di sisi lain, Kepala Basarnas Lampung, Jumaril, S.E yang diwakili Kepala Pos SAR Bakauheni, Feriansyah, mengatakan menyikapi kondisi cuaca seperti sekarang ini pihaknya melakukan siaga rutin secara bergantian. Tim SAR standby dari tim 1 ke tim 2 melakukan monitoring 24 jam untuk mengantisipasi hal-hal emergency di Lampung Selatan. “Basarnas juga berkoordinasi dengan PT. ASDP, KSOP, Polairud, dan BPBD jika ada peristiwa yang membahayakan jiwa manusia. Kami menunggu info. Kalau ada yang membutuhkan bantuan SAR, kami siap,” katanya. (rnd)
Hantaman Bertubi Pelabuhan Bakauheni
Selasa 10-03-2020,08:30 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :