WAY PANJI - Besarnya risiko yang harus dihadapi oleh tenaga kesehatan, dalam melalukan serangkaian pemeriksaan kesehatan demi mencegah virus corona, belum diimbangi dengan sarana dan prasarana medis yang memadai. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Puskesmas Waypanji, Veriana Mardiata, SKM kepada Radar Lamsel, usai melakukan pemeriksaan tiga orang operator Combine Harsfaster (mesin pemotong pad\'red) kategori OTG dalam pemantauan, asal Kota medan, Sumatera Utara, yang bekerja diladang milik petani sekitar diwilayah itu, Rabu (1/4). Veriana Mardiata menuturkan, Dalam masa pandemi virus corona seperti sekarang, APD atau disebut hazmat suit, merupakan kebutuhan utama bagi tenaga medis saat menangani pasien yang mengarah ke Kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP), virus corona. \" Penggunaan APD sangat penting demi terhindar dari terpapar COVID-19. Virus corona bisa menular melalui percikan atau droplet pasien saat batuk atau bersin,\" tuturnya. Idealnya katanya, APD sesuai Standar Oprasional Prosedur (SOP) dalam melakukan serangkaian tindakan kesehatan kepada OTG, ODP dan PDP, harus sesuai dengan jumlah petugas kesehatan yang ada. \" Namun saat ini, dari 25 petugas kesehatan yang ada, ketersediaan APD lengkap di Puskesmas Waypanji baru memiliki dua APD lengkap, untuk dua orang petugas kesehatan penaganan pasien yang mengarah ke PDP, \" terangnya. Ia mengungkapkan, terlebih mengantisipasi lonjakan pemudik yang diprediksi akan terjadi di pertengahan April mendatang, tentunya tugas Satgas pencegahan penyenaran Covid-19, mulai dari tingkat desa sampai tingkat Kecamatan semakin bertambah. Mengingat hal tersebut dan demi kepentingan umum yang lebih luas, ia berharap kepada para donatur atau relawan yang bersedia menyumbangkan APD dengan tangan terbuka akan diterimanya. \" Ya, ditengah keterbatasan ini, tentu kami pun berharap kekurangan APD ini dapat ditanggulangi. Terlebih, bagi para relawan dan donatur yang bersedia memberikan bantuan APD, kami sangat senang menerimanya. Baik itu dalam bentuk masker atau hazmat suit sederhana, \" harapnya. Dibagian lain, ia mengatakan, hasil diagnosa kesehatan bagi ketiga operator Combine Harsfaster (Combet\'red) kategori OTG dalam pemantauan, dinyatakan sehat dan tidak ada gejala gangguan kesehatan yang mengarah ke ODP atau PDP. \" Hasil cek kesehatan sementara, ketiga operator Combet masuk kategori OTG warga asal Medan ini sehat. Kemudiam kami pun telah memberikan konseling terhadap ketiga OTG tesebut, selama 14 hari wajib mengisolasi diri di ladang serta jauhi keramaian,\" katanya. Namun kata dia, jika selama dalam pemantauan, perkembangan kesehatan ketiga OTG tersebut, diketahui ada gejala gangguan kesehatan mengarah ke ODP terlebih PDP, pihaknya langsung akan berkokrdinasi bersama pihak desa agar dilakukan tindakan tegas. \" Bila dalan pengawasan kesehatan selama masa isolasi mandiri ditemukan gejala gangguan kesehatan mengarah ke ODP terlebih PDP, kami bersama pihak desa akan melakukan tindakan tegas kepada OTG tersebut, \" pungkasnya. (CW2)
Periksa OTD Puskesmas Minim APD
Kamis 02-04-2020,08:39 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :