Paling Riskan Diintai Covid-19
Jumat 08-05-2020,09:20 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi
Jatiagung, Natar dan Kalianda
KALIANDA - Tiga kecamatan di Lampung Selatan menjadi kawasan yang paling riskan diintai penyebaran virus covid-19. Pasalnya, 10 kasus Covid-19 berasal dari warga di tiga kecamatan tersebut.
Dari data yang dirilis Tim Gugus Tugas Covid-19 Lamsel, sebaran kasus Covid-19 ditemukan di Kecamatan Jatiagung 5 Kasus, Natar 4 Kasus dan satu kasus lainnya di Kalianda. Masyarakat diimbau untuk tetap melaksanakan protokoler kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran penyakit tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamsel, dr. Jimmy B. Hutapea menyebutkan, dengan bertambahnya lagi kasus baru positif corona terutama di 3 kecamatan tersebut, maka masih ada kemungkinan proses penularan di masyarakat. Dia mengingatkan, agar masyarakat senantiasa menaati berbagai anjuran pemerintah ditengah pandemi covid-19.
\"Maka sekali lagi kami ingatkan bahwa jalan terbaik yang bisa kita lakukan dalam memutus mata rantai penyebaran covid-19 di lingkungan kita adalah dengan mematuhi semua protokol kesehatan,\" ungkap Jimmy, Kamis (7/5) kemarin.
Dia berharap, untuk sementara waktu ini masyarakat bisa melakukan aktivitas nya di rumah. Terlebih, pada saat bulan Ramadhan yang rentan sekali dengan kerumunan orang.
\"Kalau bisa ibadah tetap dirumah dan hindari kerumunan masa. Tetap lakukan perilaku hidup bersih dan sehat. Apabila kita sudah menaati hal tersebut, artinya kita sudah berkontribusi dalam menghentikan penyebaran wabah covid-19 dilingkungan kita,\" bebernya.
Lebih lanjut dia mengatakan, dalam kondisi ini dia meminta setiap warga untuk menjadikan kesehatan dan keselamatan sebagai prioritas utama. \"Jika kita sayang dengan keluarga kita dirumah maka tetap dirumah saja,\" pungkasnya.
Pasien terkonfirmasi positif covid-19 di wilayah Kabupaten Lampung Selatan kembali bertambah. Terbaru, dua pemuda asal Kecamatan Natar yang baru kembali dari pondok pesantren di Jawa Timur dikabarkan terpapar virus yang menyerang saluran pernafasan tersebut.
Hingga periode 6 Mei 2020 ini tercatat sudah sebanyak 10 orang pasien positif covid-19 di Kabupaten Khagom Mufakat ini. Dua orang tambahan baru ini berasal dari Natar dengan inisial AL (21) dan MZ (25).
\"AL baru kembali ke Natar pada tanggal 13 April 2020 dan MZ tanggal 18 April 2020. Keduanya datang dari salah satu pondok pesantren di daerah Jawa Timur. Mereka yang berstatus OTG ini telah dianjurkan untuk isolasi mandiri di rumah,\" ungkap Juru Bicara Tim Gugus Tugas Covid-19 dr. Jimmy B. Hutapea,kemarin.
Setelah itu, keduanya dilakukan rapid tes oleh petugas medis pada tanggal 28 April 2020. Dan hasilnya menunjukan bahwa keduanya positif atau reaktif.
\"Setelah itu dilanjutkan dengan swab laboratorium di RSUD dr. Bob Bazar Kalianda. Nah, pada tanggal 5 Mei hasil swabnya menyatakan positif terkonfirmasi virus covid-19,\" terangnya.
Dia berharap, dengan terus bertambahnya kasus positif covid-19 di Lamsel bisa membuat masyarakat lebih menaati himbauan pemerintah. Hal itu dilakukan agar terputusnya mata rantai penyebaran virus corona di kabupaten ini.
\"Saat ini keduanya dalam kondisi baik. Mereka masih menjalani isolasi secara mandiri di rumah masing-masing. Namun, petugas terus memantau perkembangan kesehatan kedua pasien tersebut meskipun melaksanakan isolasi mandiri di rumah,\" pungkasnya.
Sadar, tak mudah bagi Pemkab serta Gugus tugas covid-19 memberi pemahaman terhadap publik daerah ini. Tindakan persuasif pun mulai digencarkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kabupaten Lampung Selatan. Titik ramai di Kota Kalianda jadi sasaran petugas karena dinilai minimnya kesadaran masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan.
Pantauan Radar Lamsel, lokasi yang menjadi sasaran petugas penegak perda diantaranya adalah kawasan Lapangan Korpri Pemkab Lamsel, jalan protokol Kota Kalianda dan TPI Dermaga Bom Kalianda. Namun, tidak ada sangksi tegas yang diberikan kepada warga yang bandel.
Menurut Kepala Satpol-PP dan Damkar Lamsel, Heri Bastian, pihaknya hanya sebatas memberikan pringatan dan himbauan kepada masyarakat akan bahaya wabah virus Corona yang tengah mengancam. Hal itu dilakukan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga diri selama pandemi covid-19.
\"Sementra kita hanya melakukan tindakan persuasif saja kepada masyarakat. Harapannya, mudah-mudahan masyarakat sadar dan bisa menjaga kesehatan dirinya masing-masing,\" kata Heri, Rabu (6/5).
Pihaknya, tidak memungkiri jika banyak ditemukan masyarakat yang terkesan acuh dan tidak perduli akan situasi serta kondisi yang tengah dialami saat ini. Terbukti, masyarakat dengan santai keluar rumah tanpa mengenakan masker dan enjoy berkerumun di tempat-tempat strategis.
\"Kami akan terus berupaya memberikan pemahaman dan pengertian kepada masyarakat. Petugas akan terus kami siagakan untuk menghayo-hayo masyarakat supaya menaati protokol kesehatan,\" imbuhnya.
Selain masyarakat dan pengguna jalan, petugas juga memberikan arahan kepada sejumlah pedagang dadakan yang ada di sepanjang jalan protokol. Agar, mereka bisa menjaga jarak dan menyediakan tempat cuci tangan untuk para pembeli.
\"Kami tidak akan mengganggu masyarakat yang mencari nafkah di bulan Ramadhan ini. Tapi kami harapkan agar tetap menjaga kesehatan diri mereka untuk kebaikan kita semua. Karena seperti kita ketahui bersama virus ini sudah mengancam daerah kita,\" pungkasnya. (idh)
Tags :
Kategori :