SRAGI – Luas tanaman padi yang terdampak banjir bandang di wilayah Kecamatan Sragi pada 5 Mei lalu terus bertambah. Banjir bandang yang melanda wilayah persawahan boloran itu, kini telah menyebabkan 410 hektar tanaman padi roboh dan terancam mengalami kerusakan. Kepala Unit Pelaksana Teknis Penyuluh Pertanian Kecamatan Sragi, Eka Saputra mengatakan, selama dua hari belakanga pihaknya terus melakukan pendataan luas tanaman padi yang terdampak banjir bandang tersebut. “Dari hari pertama, Selasa (5/5) hingga saat ini kami terus melakukan pendataan luas tanaman padi di 10 desa yang terdampak bajir bandang atau banjir lewat tersebut,” ujar Ekan memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Kamis (7/5). Sebelumnya, sambung Eka pihaknya mencatat dampak banjir bandang tersebut hanya terjadi di tujuh desa deng total luas hanya 128 hektar. Namun dua hari berikutnya luas tanaman padi yang terdampak banjir tersebut telah mencapai 410 hektar yang tersebar di sepuluh desa. Eka merincikan sepuluh desa tersebut yakni, Desa Sukapura 7 hektar, Madalasari 35 hektar, Kuala Sekampung100 hektar, Kedaung 75 hektar, Baktirasa 10 hektar, Margajasa 10 hektar, Margasari 4 hektar, Sumber Augung 75 hektar, Bandar Agung 4 hektar, dan Sumber Sari 90 hektar. “Luas bertambah karena kondisi lahan yang terdampak banjir basah, sehingga batang padi rentan patah ketika terjadi hujan atau tertiup angin,” ucapnya. Hingga saat ini, sambung Eka, pihaknya masih menunggu respon Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkbenunan Lampung Selatan, untuk melakukan upaya penanganan tanaman padi yang terdampak banjir tersebut. “Kerusakan akan terlihat dalam tiga atau empat hari kedepan. Datan tersebut sudah kami laporkan ke dinas agar dilakukan upaya untuk membantu petani,” Terpisah Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Lampung Selatan Bibit Purwanto mengungkapkan, tingkat kerusakan dan penurunan hasil panen yang akan dialami petani berkisar 50 – 60 persen. Pihaknya juga akan memeberikan bantuan benih bagi petani yang terdampak. Ia juga berharap petani dapat melakukan upaya untuk meminimalisir penurunan hasil panen. “Dari hasil pemantauan penurunan hasil panen berkisar 50 persen. Harapan kami petani juga dapat melakukan tindakan cepat untuk mendirikan kembali padi yang telah roboh. Kedepannya kami juga akan memberikan batuan benih untuk petani yang terdampak,” paparnya. (vid)
Hasil Panen Diprediksi Merosot 50 Persen
Jumat 08-05-2020,09:23 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :