WAY LIMA - Pemerintahan Desa Sidodadi, Kecamatan Way Lima mengambil langkah cepat dalam menyikapi persoalan salah satu warganya yang berstatus janda lansia yang tinggal di gubuk reyot di Dusun Kuripan, Desa Sidodadi yang tak dapat bantuan sosial (bansos) dari Pemerintah.
Janda lansia, Satiyem (64) hidup bersama anak gadisnya, Santi (20) penyandang disabilitas. Mereka berdua hidup di dalam gubuk reot dengan kondisi yang memprihatinkan, tetapi tak tersentuh bansos dari pemerintah.
\"Untuk saat ini, ibu satiyem sudah mendapatkan bantuan. Baik itu bantuan beras dari pemkab dan bantuan lainnya. Kami juga sudah memasukan data ibu Satiyem sebagai penerima BLT dari dana desa sebesar Rp.600.000 sampai 3 bulan kedepan. Untuk administrasinya, segera kami selesaikan dan saya selaku kepala desa akan bertanggung jawab terhadap warga kami, karena ibu satiyem ini menetap di Desa Sidodadi dari tahun 2016,\" ujar Kepala Desa Sidodadi, Prastowo, Senin (11/05).
Selain itu, Prastowo mengatakan, tempat tinggal Janda lansia Satiyem akan diajukan untuk mendapatkan program bedah rumah di Dinas Sosial setelah administrasi yang di perlukan selesai.
\"Telah diberikan juga tanah hibah untuk ibu Satiyem dari pak junedi warga setempat, nanti setelah administrasi selesai maka secepatnya kami ajukan untuk mendapatkan program bedah rumah,\" tegasnya.
Ditambahkan Prastowo, ia mengimbau kepada warga agar melaporkan segala persoalan yang menyangkut Desa Sidodadi kepada dirinya atau kepada aparatur desa setempat.
\"Saya selaku Kepala Desa yang baru mengimbau kepada seluruh stakeholder dan lapisan masyarakat agar segera melaporkan kepada aparatur desa terkait persoalan yang terjadi di desa dan itu pasti akan kami tindak lanjuti apalagi untuk kepentingan warga,\" tandasnya.
Sementara itu, Camat Way Lima, Syukur S, mengatakan bahwa pemerintah sudah menindak lanjuti dan memberikan bantuan kepada janda lansia Satiyem, untuk kebutuhan pangan dan untuk program bedah rumah akan segera di bantu setelah selesai semua administrasi yang dibutuhkan.
\"Saat ini sudah saya sampaikan kepada kepala desa dan perangkatnya untuk menindak lanjuti dan menyelesaikan semua kebutuhan ibu Satiyem, baik itu kebutuhan pangannya dan kebutuhan papannya akan kita bantu,\"ujar Syukur.
Lebih lanjut, ia mengatakan seluruh kepala desa yang ada di Kecamatan Waylima agar selalu memperhatikan warganya, jangan sampai terjadi miss komunikasi dan kesalah pahaman.
Setelah mendapatkan bantuan yang cukup banyak dari pemerintah maupun dari luar, Janda lansia Satiyem sempat meneteskan air mata tak kuat menahan haru dan bersyukur.
\"Terimakasih sudah memberikan bantuan untuk saya dan anak saya, terimakasih kepada bapak Kades Prastowo, bapak Camat, bapak Komari dan bapak kepala dusun, saya kepengen punya rumah untuk tempat tinggal yang layak, seperti rumah orang itu,\" harapnya.
Diberitakan sebelumnya, Janda lansia Satiyem (64) yang tinggal di gubuk reyot bersama anaknya Santi (20) yang menyandang disabilitas, dalam kondisi yang memprihatinkan tidak pernah mendapat bantuan sosial PKH maupun BPNT dari Pemerintah Kabupaten Pesawaran. (eggy/esn)