Ajak Kaum Perempuan Gerakkan Ekonomi Kreatif Desa

Jumat 22-04-2016,08:44 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

KALIANDA – Perempuan di Kabupaten Lampung Selatan harus ikut terlibat dalam pembangunan. Perempuan juga bisa menjadi motor penggerak ekonomi kreatif didesa. Ajakan ini disampaikan Ketua TP. PKK Lamsel Jasmin Shahnaz di Lamban Rakyat Lamsel pada momentum hari Kartini, kemarin. Menurut dia, kaum perempuan generasi RA Kartini di Lamsel bisa mengembangkan ekonomi kreatif yang akan mampu menunjang dan mendongkrak ekonomi keluarga. Dia mengajak perempuan di Lamsel untuk tidak berkecil hati meski tidak berpendidikan tinggi. “Jangan berkecil hati meski kita tidak sekolah tinggi. Menjadi IRT (ibu rumah tangga) pun adalah pekerjaan yang sangat mulia. Teruslah mengembangkan kreatifitas. Meski jadi IRT kita (perempuan) sebenarnya bisa berbuat banyak lebih dari itu,” ungkap Jasmin. Karenanya, Jasmin berharap perempuan-perempuan di Lamsel untuk tidak membuang waktu yang sia-sia dirumah hanya untuk nge-rumpi, nonton TV, bermedia sosial, dan lain-lain. “Manfaatkanlah waktu untuk hal-hal kreatif dan bermanfaat yang berguna bagi orang banyak,”ujar Jasmin. Perjuangan RA. Kartini, ungkap Jasmine, wajib menjadi contoh perempuan-perempuan di Lamsel. Perjuangan Kartini yang dengan gigihnya memperjuangkan hak kaum wanita tanpa pantang menyerah menjadi hal yang menginspirasi hampir semua perempuan. Buku ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’ menjadi bukti kuat perjuangan Kartini dari isolasi gender. “Sebelum lahirnya sosok RA. Kartini, wanita Indonesia bukanlah apa-apa. Sekarang kita harus bersama-sama ikut dalam pembangunan. Setidaknya dalam pembangunan rumah tangga kita supaya kuat,” ungkap dia. Kendati begitu, Jasmin mengingatkan agar perjuangan perempuan tetap harus pada rel-nya. Persamaan gender bukan berarti melupakan kodratnya, meninggalkan tanggung jawab sebagai seorang istri dan seorang ibu. Wanita tetap harus mengerti norma-norma yang diajarkan agama. “Di masa globalisasi saat ini, memang sedang maraknya persamaan gender. Namun, para ibu tetap tidak meninggalkan tanggung jawabnya sebagai seorang istri. Suami dan istri saling bahu membahu membangun keluarga yang lebih baik. Karena sebaik-baiknya manusia harus bisa memberi manfaat untuk manusia lainnya,”tukasnya. (red)

Tags :
Kategori :

Terkait