Maaf, Destinasi Wisata di Penengahan dan Bakauheni Masih Tutup

Kamis 04-06-2020,09:13 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

PENENGAHAN - Wabah covid-19 memberikan imbas besar terhadap semua sektor. Tak terkecuali pariwisata. Semua orang tahu jika sektor pariwisata sepi karena wabah virus mematikan itu. Belum lagi aturan pemerintah yang melarang berkumpulnya banyak orang. Selama ini, masyarakat diminta menerapkan social distancing. Begitu pula dengan profesi lainnya yang diminta bekerja di rumah atau work from home (WFH). Kebijakan ini mungkin membuat sebagian masyarakat kurang betah di rumah. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya masyarakat yang mencari destinasi wisata untuk dikunjungi. Contohnya air terjun Way Kalam di Desa Way Kalam. Beberapa waktu ke belakang, tak sedikit warga dari dalam maupun luar daerah yang berniat mengunjungi salah satu tempat wisata andalan di Kecamatan Penengahan ini. Tetapi sayang, mereka harus mengurungkan niatnya karena pemerintah desa setempat sudah menutup akses ke wisata itu. Mereka yang hendak masuk dicegat di posko pemeriksaan covid-19 desa setempat. Rombongan anak muda yang mengaku dari Kota Bandar Lampung ini pun terpaksa balik arah. Meski sempat melakukan perundingan, aparatur desa yang berjaga di posko tetap tidak memberikan izin. Jika dilakukan, maka hal itu akan melanggar aturan yang dibuat oleh pemerintah. Mungkin juga Desa Way Kalam akan menerima sanksi. \"Kita sebetulnya senang, tapi sedih juga. Senang karena banyak masyarakat yang ingin berkunjung, tetapi sedih karena kita harus melarang mereka,\" kata Kepala Desa Way Kalam, Abdul Rasyid, kepada Radar Lamsel, Rabu (3/6/2020). Sekretaris Desa Way Kalam, Anwar Haqiqi, menambahkan pihaknya sudah mensosialisasikan penutupan setinasi wisata air terjun Way Kalam. Hanya saja, hal itu baru disampaikan di media sosial desa. Pria yang akrab disapa Qiqi ini mengatakan pihaknya bakal membuat banner yang berisikan penutupan destinasi wisata di desanya. “Sedang proses. Sebelumnya kami sudah memberitahukan, tapi nyatanya masih ada saja yang datang. Kami bukannya melarang, tetapi untuk saat ini kita semua harus patuh kepada aturan pemerintah,” katanya. Qiqi berharap masyarakat dari dalam maupun luar daerah bisa mengerti situasi sekarang. Sebab, pihaknya tidak mungkin menutup loaksi wisata tanpa dasar yang jelas. Di Kecamatan Bakauheni juga demikian. Penutupan destinasi wisata juga dilakukan pemerintah kecamatan maupun desa setempat. “Masih tutup semua. Tapi sudah ada rencana buka, masih nunggu instruksi dari provinsi sama kabupaten. Kalau sudah ada, kita langsung buka,” kata Sekretaris Desa Bakauheni, Riki. (rnd)

Tags :
Kategori :

Terkait