KALIANDA – Persiapan menyongsong tatanan kehidupan baru atau era new normal di Kabupaten Lampung Selatan terus digencarkan di semua lini. Bahkan, dalam waktu dekat bakal menyasar di bidang kepariwisataan yang dalam pandemi covid-19 ini masih dilarang beroperasi. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lampung Selatan, Ir. Rini Ariasih mengungkapkan, jajaran aparatur pemerintah saat ini terus mobile melakukan sosialisasi persiapan penerapan new normal di berbagai bidang. Bahkan, pekan depan pihaknya bakal mengumpulkan jajaran pengusaha yang bergerak di bidang kepariwisataan. “Ya, kita masih tahap sosialisasi persiapan menyongsong new normal. Rencananya, pekan depan kami akan kumpulkan para pengusaha yang bergerak dibidang pariwisata. Seperti pemilik usaha perhotelan, wisata pantai dan semacamnya. Intinya untuk membahas persiapan menuju penerapan new normal di daerah kita,” ungkap Rini saat dihubungi Radar Lamsel, Kamis (4/6) kemarin. Dia menegaskan, sejauh ini pihaknya belum mencabut surat edaran yang kaitannya dengan izin pengoperasian tempat pariwisata ditengah pandemi covid-19. \"Akan disosialisasikan dahulu kepada para pelaku usaha di bidang pariwisata, tempat rekreasi dan perhotelan. Tapi sampai detik ini masih belum boleh beroperasi dulu kegiatannya,” tegasnya. Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya akan mempertimbangkan pengoperasian kembali pelaku usaha pariwisata setelah sosialisasi digelar. Namun, akan melihat kesiapan pelaku usaha dalam penerapkan protokol kesehatan ditengah pandemi covid-19. “Yang jelas, pengusaha harus mempersiapkan sarananya seperti tempat cuci tangan, mengecek suhu tubuh pelanggan, menjaga jarak sosial dan sebagainya. Jika mereka semua sudah siap baru akan dipertimbangkan untuk membuka tempat wisata dan perhotelan termasuk restoran,” tukasnya. Terpisah, Ketua PHRI Lamsel, Zulfikar berharap, kondisi pandemi ini bisa segera berlalu. Sehingga, para pelaku usaha kepariwisataan yang tergabung dalam PHRI bisa segera membuka kembali usahanya. Sebab, selama kondisi ini membuat mereka kesulitan di bidang perekonomian. “Harapan kami pandemi ini segera berakhir dan para pengusaha dapat beraktivitas lagi seperti sedia kala. Jika harus menerapkan protokol kesehatan, kami kira pengusaha tentu siap menyediakan nya. Yang penting kami sudah diizinkan beroperasi kembali,” pungkas Zulfikar. Salah satu Penggiat Wisata Kabupaten Lampung Selatan, Yodistara Nugraha, menilai langkah yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata sudah tepat. Pria yang akrab disapa Yodis ini mengatakan, mau tidak mau, semuanya memang harus mempersiapkan diri untuk kebangkitan ekonomi di tengah pandemi. “Komunikasi antara pemerintah, dalam hal ini Dinas Pariwisata dan pengusaha/pengelola objek/destinasi wisata harus lebih ditingkatkan lagi,” katanya. Selain daripada itu, lanjut Yodis, ada baiknya apabila Dinas Pariwisata memberikan kit atau perlengkapan seperti alat pengukur suhu tubuh, sabun cuci tangan, dan banner-banner imbauan kepada seluruh objek/destinasi wisata di Lampung Selatan. Kemudian melakukan monitoring terhadap kegiatan pariwisata saat new normal diberlakukan. “Dengan ini semoga penularan covid-19 dapat ditekan, dan perkonomian di bidang pariwisata dapat bangkit kembali,” kata Yodis. (idh/rnd)
New Normal Sasar Pariwisata, Penggiat: Monitoring Jangan Lepas!
Jumat 05-06-2020,09:37 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :