Jalan Rusak, Biaya Angkut Hasil Panen Membengkak

Senin 08-06-2020,08:43 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

CANDIPURO – Petani di Desa Karyamulyasari dan Desa Cintamulya Kecamatan Candipuro, terus dililit mahalnya biaya angkut hasil panen dari sawah mereka. Penyebabnya jalan pertanian yang membentang di wilayah itu bak kubangan, memicu kos yang mahal untuk bisa mengeluarkan hasil panen. Jalan pertanian itu membentang sepanjang 2 kilometer. Dari 2 kilometer itu yang diperbaiki oleh Pemkab Lamsel melalui APBD baru sepanjang 500 meter. Sisanya, masih membentang bak kubangan ketika hujan turun dan berdebu serta berlubang ketika musim panas. Solikin (50) petani asal Desa Karya Mulyasari mengatakan, saat melakukan aktivitas usaha tani, para petani sekitar mengeluhkan tingginya biaya untuk sekedar melangsir pupuk atau angkut hasil pertanian untuk sampai ke lokasi tujuan. Itu berlaku, akibat jalan usaha tani yang ada kondisinya rusak parah, terlebih ketika hujan melanda, kondisi jalan becek dan berlumpur medan jalan akan sangat sulit untuk dilalui. \" Karena hal itu, saya terpaksa mengeluarkan biaya yang tidak sedikit yakni, mencapai Rp100-150 ribu untuk sekedar membawa tiga kwintal pupuk ke lokasi sawah menggunakan jasa ojek,\" ungkapnya kepada Radar Lamsel dilokasi sawahnya, Minggu (7/6). Terlebih, sambung Solikin, ketika memasuki musim hujan melanda, medan jalan usaha tani yang diperkirakan sepanjang 1 kilometer itu, kondisinya berlumpur dan sangat sulit untuk dilalui. Dalam kondisi tersebut kata Solikin, biaya operasional usaha tani mulai pra-pasca panen akan melesat tinggi.\" Dimana dalam kondisi hujan, jalan yang rusak berlubang dan berlumpur, lagi-lagi saya terpaksa rogoh kocek lebih dalam, untuk ongkos jasa ojek manol, mulai dari ongkos angkut pupuk mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah untuk unjal hasil pertanian untuk sampai ke lokasi yang di tuju,\" tambah Solikin lagi. Sementara, Suhairi (55) menerangkan, jalan pertanian tersebut, merupakan akses penghubung bagi dua desa yakni, Desa Karya Mulya Sari dan Cinta Mulya. Dimana ujar Suhairi, keberadaan jalan  pertanian tersebut, selain berfungsi guna menopang aktivitas usaha tani warga sekitar, juga merupakan akses utama bagi warga Karya Mulya Sari untuk menghantar anak mereka bersekolah di  Desa Cintamulya. \" Puluhan tahun kondisinya rusak parah dan sampai hari ini belum diperbaiki. Kondisi ini, selain menyulitkan untuk petani beraktivitas juga sangat menggangu orang tua wali murid untuk menghantar anak ke sekolah,\" ujar Suhairi. Ia dan petani sekitar, berharap kepada pemerintah  daerah untuk memperhatikan keluhan masyarakat dan petani sekitar tersebut. \" Kami berharap, keluhan kami ini dapat diperhatikan. Agar aktivitas pertanian dan masyarakat di dua desa ini berjalan lancar,\" harap Suhairi. Terpisah, Kepala Desa Karyamulyasari Warno mengatakan, banyak warganya yang memilih bersekolah di Desa Cintamulya. Otomatis jalan itulah satu – satunya akses yang dipergunakan. “ Khusus anak sekolah dan petani setiap hari lewat disana. Yang kasihan kalau sedang turun hujan, jalannya jadi licin dan berlubang,” kata Warno. Warno melanjutkan, menurutnya panjang jalan pengubung dua desa itu mencapai 2 kilometer. Menurutnya, diperkirakan 1 kilometer lebih, jalan itu masuk diwilayah Cintamulya. Sisanya kata dia masuk diwilayah Karyamulyasari. Ia menjelaskan, untuk jalan yang masuk lokasi Desa Cinta Mulya sepanjang 500 meter sudah diperbaiki oleh Pemkab Lamsel pada tahun 2018 lalu. Rencananya, pembangunan jalan penghubung di dua desa tersebut, akan dilanjutkan oleh Pemkab Lamsel di tahun berikutnya. “ Kalau tidak keliru, hanya sebagian saja yang telah diperbaiki oleh Pemkab melalui APBD. Kemungkinan sisanya dikerjakan tahun berikutnya,” terangnya. Ia berharap kepada pemerintah untuk dapat melanjutkan rencana pembangunan tersebut. Sebab, keberadaan jalan itu, bukan hanya berfungsi guna menopang ekomomi masyarakat di dua desa saja. Lebih dari itu, fungsi jalan tersebut pun guna menunjang pendidikan warga dan masyarakat sekitar. “ Kami berharap, pemerintah dapat melanjutkan pembangunan jalan penghubung dua desa ini. Khusunya, jalan pertanian ini. Sebab, keberadaannya sangat vital bagi warga dari berbagai desa yang ada di Candipuro, rata-rata ada yang menimba ilmu di Cintamulya. Begitu juga dengan anak-anak Desa Karyamulyasari yang lewat dijalur tersebut,” tandas Kepala Desa Karya Mulya Sari itu.(CW2)

Tags :
Kategori :

Terkait