Nenek Penderita Tumor Butuh Uluran Tangan

Rabu 17-06-2020,08:48 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

SRAGI – Warsinah (70), penderita tumor ganas asal Dusun Fajar Bakti, Desa Bakti Rasa, Kecamatan Sragi membututuhkan uluran tangan dari para dermawan di Kabupaten Lampung Selatan ini. Sejak divonis menderita tumor ganas pada 2014 silam, Warsinah dan keluarganya sempat bertahan menjalani pengobatan, tanpa meminta uluran bantuan dan pendampingan dari pemerintah. Dari latar belakang masyarakat tidak mampu, pengobatan Warsinah mengandalkan kartu BPJS Kesehatan Mandri. Ia juga sempat menjalani dua kali operasi untuk mengangkat tumor ganas yang tumbuh di pelipis matanya. “Sudah dua kali operasi petama dulu di RSUDAM tahun 2014.  Tapi tumbuh lagi dan kembali di operasi di   Rumah Sakit Mata Cicendo, Bandung, Tahun ini tumornya kembali tumbuh,” ujar suami Warsinah , Darsun (72) kepada Radar Lamsel saat ditemui  di  Kediamannya, Selasa (16/6). Pengobatan di rumah sakit selama ini yang telah dijalani Warsinah memang tidak pernah mengeluarkan biaya. Namun, kata Darsun, keluarganya terbentur dengan  biaya kehidupan ketika menjalani pengobatan di luar daerah. “Awal tahun lalu juga sempat ke Rumah Sakit Dharmais, Jakarta. Selama tiga bulan nunggu disana, tapi memutukan untuk pulang karan sudah eggak ada biaya untuk kehidupan disana,” ujarnya. Selama tiga bulan terahkhir Darsun hanya bisa pasrah melihat tumor yang kian menjalar menutupi wajah istrinya. Hingga sekarang tumor ganas telah menutup separuh wajah, Warsinah. Mata kanannya pun juga sudah tidak melihat lantaran tertutup gumpalan daging. “Separuh wajah sudah tertutup tumor. Sekarang sudah enggak ada lagi pengobatan yang dijalani,”sambungnya. Keinginan utuk melihat sang istri kembali sehat selalu diharapkan oleh Darsun. Namun apalah daya, dua petak ladang miliknya pun sudah terjual untuk biaya pengobatan Warsinah selama lima tahun terakhir. “Sudah enggak ada biaya lagi, kebun sudah habis dijual untuk biaya berobat. Walaupun sudah lansia, tapi saya tetap ingin melihat istri kembali sehat,” ungkapnya. Sementara itu Kepala Desa Baktirasa Iis Wahyudi juga mengamini, selama mendrita tumor kelurga Warsinah memang tidak pernah meminta bantuan atau sekedar pendampingan dari pemerintah desa. “Mungkin karena enggak mau merepotkan  pemerintah desa atau masyarakat desa. Saya baru tahu dua hari ini, mereka berobat tanpa memberitahu pemerintah desa, bidan desa juga tidak ada yang tahu,” ucapnya. Saat ini Pemerintah Desa Baktirasa akan berupaya memberikan bantuan kepada Warsinah. Iis menjelaskan, pihaknya juga akan menggalang dana dari para dermawan  di  Lampung Selatan untuk membantu biaya pengobatan warganya itu. “Harapan kami ada dermawan yang mau membantu biaya pengobatan. Saat ini kami juga sudah memulai menggalang dana kepada masyarakat, dan sudah membuat rekening khusus,” harapnya. (vid)

Tags :
Kategori :

Terkait