KALIANDA – Ancaman kemarau panjang tengah mengintai petani di awal persiapan tanam kedua Tahun 2020 ini. Percepatan tanam menjadi langkah yang harus dilakukan untuk mengurangi resiko gagal panen akibat perkiraan cuaca yang menanti di Bulan Agustus, mendatang. Terlebih, target Kabupaten Lampung Selatan yang dipatok untuk menghadapi musim tanam kedua ini mencapai 27 ribu hektare. Namun, saat ini tercatat baru sekitar 3.000-an areal persawahan yang mulai menanam padi. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Lamsel Bibit Purwanto, SP, Rabu (17/6) kemarin. Pihaknya, mendorong para petani agar tidak menunda waktu penanaman disaat cuaca saat ini masih stabil dan curah hujan yang cukup memadai. “Kita akui cukup berat resiko setelah ada warning mengenai ancaman musim kemarau panjang di Bulan Agustus, mendatang. Namun, ancaman itu tidak perlu dikhawatirkan bilamana petani tidak mengulur waktu untuk segera menanam di musim tanam kedua ini. Apalagi, dari laporan yang masuk sebagian besar sudah melakukan persiapan lahan untuk mulai menanam,” ungkap Bibit dikantornya. Dia memastikan, waktu penanaman yang dilakukan saat ini juga bisa mengurangi resiko ancaman dalam menghadapi musim kemarau seperti yang ditafsir pada Agustus, mendatang. Sebab, dia meyakini tanaman padi yang usianya diatas dua bulan mampu bertahan dari cuaca kemarau panjang. “Disamping itu, tetap langkah antisipasi juga harus dilakukan para petani dari sekarang. Yaitu, menjaga embung penampungan air dalam kondisi baik, memelihara saluran irigasi dari sekunder sampai tersier serta memastikan pompa air yang dimiliki dalam kondisi siap pakai. Jadi, ketika ancaman kemarau benar terjadi pasokan air tetap tersedia,” tegasnya. Masih kata Bibit, yang menjadi kendala percepatan tanam kedua ini lantaran padi para petani roboh diterpa angin saat musim panen. Sehingga, petani kekurangan modal karena terpaksa dialokasikan untuk memanen padi yang roboh tersebut. “Kekhawatiran kita hanya disitu. Mereka belum siap untuk tanam kedua karena kurang modal untuk menanam. Persiapan buget mereka sudah berkutang untuk biaya panen padi yang roboh. Tapi, dari laporan petugas, sebaran wilayah yang sudah mulai menanam berada di Kecamatan Way Panji, Sidomulyo, Kalianda, Palas, Sragi, dan Candipuro,” pungkasnya. (idh)
Masa Tanam Kedua Dibayangi Kemarau
Kamis 18-06-2020,10:03 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :