Mereka Terpanggil Benahi PDAM

Rabu 24-06-2020,09:11 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

KALIANDA – Panggilan hati dan berniat melakukan perubahan lebih baik menjadi dasar tiga dari empat peserta yang lolos seleksi berkas dalam perebutan kursi Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Jasa. Pernyataan tersebut berhasil dirangkum Radar Lamsel dalam wawancara eksklusif, Selasa (23/6) kemarin. Seperti diketahui, Panitia Pelaksana Seleksi Direktur PDAM Tirta Jasa mengumumkan nama-nama calon Direktur PDAM Tirta Jasa yang dinyatakan memenuhi persyaratan untuk mengikuti tahapan selanjutnya. Uniknya, tiga dari empat peserta yang lolos tes tahap awal merupakan para senior jurnalis di kabupaten paling Selatan ini. Mereka adalah Ahmad Sopyan, S.P., M.H. (Kalianda), Hendra, S.E. (Kalianda), H. Rudi Apriadi, K.M., S.Sos. (Kalianda) dan Edi Susanto, S.E. (Sidomulyo). Dari tiga peserta yang berhasil diwawancarai, alasan kuat ingin menduduki jabatan itu karena merasa tergerak dan terpanggil untuk membenahi BMUD yang kerap dikeluhkan pelanggannya. Seperti yang disampaikan H. Rudi Apriadi, panggilan dari hati itu mengingatkannya pada kisah sejarah Islam di jaman Khalifah Usman bin Affan saat hijrah di Madinah. Dikisahkannya, zaman itu disana sangat kesulitan sumber air. Namun, ada satu-satunya sumber air milik kaum Yahudi yang tidak pernah kering. “Kaum muslim harus membayar jika ingin mendapatkan air itu. Lalu, karena Usman adalah orang yang berada atau kaya diminta nabi bagaimana caranya untuk mendapatkan air tersebut. Akhirnya, dengan mengeluarkan sejumlah uang ada kesepakatan antara kedua pihak jika diperbolehkan mengambil air secara bergiliran. Begitulah singkat ceritanya,” kata Rudi mengawali perbincangan. Dia mengaku, terpanggil dari hati ketika Pemkab Lamsel mengumumkan akan soal pergantian Direktur PDAM yang jabatannya akan habis dalam waktu dekat. Sehingga, dia terdorong dan mendaftarkan diri mengikuti kompetisi tersebut. “Saya selama 20 tahun setelah menikah tinggal di Perumahan Ragom yang merupakan konsumen PDAM tetap sampai sekarang ini. Saya tahu betul bagaimana keluh kesah para pelanggan khususnya yang tinggal di sekitar rumah saya. Hal ini yang menguatkan hati untuk berkompetisi. Apalagi saya adalah warga asli Lampung Selatan,” katanya. Dia menambahkan, PDAM merupakan satu-satunya sumber air bagi warga yang tinggal di komplek perumahan. Sehingga, berbagai macam keluhan sudah dia dengar secara langsung yang berkaitan dengan kurang maksimalnya pelayanan PDAM selama ini. “Saya tidak pernah mengatakan kalau PDAM itu buruk. Tapi, niatan saya ikut kompetisi ini ingin berusaha sekuat tenaga melakukan pembenahan. Keluhan itu bukan katanya lho, tapi sebagai konsumen saya tahu betul apa yang diteriakkan mereka soal air yang tidak lancar,” imbuhnya. Ketika disinggung lebih lanjut soal strategi yang bakal dilakukan jika terpilih, Rudi enggan berspekulasi. Menurutnya, yang saat ini bisa dia lakukan adalah menatap tahapan seleksi untuk bisa lolos sampai di kursi Direktur. “Saya tidak mau terlalu jauh bicara soal terobosan dan program. Kita harus masuk dulu ke dalam tubuh PDAM baru bisa bicara soal urusan teknis. Untuk sekarang ini cukup bersiap menghadapi kompetisi agar bisa terpilih,” pungkas Mantan Ketua PWI dua periode ini. Pernyataan yang tidak jauh berbeda soal pembenahan dalam pelayanan PDAM juga disampaikan peserta lain, Hendra Kasim. Wartawan senior yang masih eksis di dunia media ini, mengaku sangat prihatin dengan berbagai macam keluhan dari para konsumen PDAM yang selama ini sering terdengar. “Karena saya warga pribumi, terpanggil hati saya untuk bisa berperan dari unsur pemerintahan walau di BUMD-nya. Tentunya, kita sudah menyiapkan berbagai langkah dan terobosan baru jika nantinya terpilih dan dipercaya,” ungkap Hendra. Bahkan, dia menyatakan siap berkompetisi sehat untuk memperebutkan jabatan tersebut. “Saya selalu berfikir positif. Yang pasti, saya sudah siap ikut tahapan seleksi berikutnya,” tutupnya. Terpisah, peserta lainnya Ahmad Sofian juga punya niatan yang sama dengan peserta lain. Pembenahan dirasa perlu segera dilakukan, kata dia, agar keluhan-keluhan dari para pelanggan tidak lagi terdengar. Bermodalkan pengalaman selama satu periode menjadi Dewan Penasehat PDAM, dia optimis bisa memperbaiki BUMD tersebut. Tak hanya itu, Sofian juga menargetkan PDAM bisa menyumbang untuk daerah dari keuntungan yang diperoleh. “Masa iya PDAM itu yang kita dengar selalu dikeluhkan masyarakat. Aneh juga kedengaranya. Harusnya, yang namanya usaha itu ada untungnya. Apalagi, PDAM jelas memiliki operasional. Sekarang ini, perusahaan media saja yang tidak punya biaya operasional jelas bisa mendapatkan untung,” pungkasnya. Namun sayangnya, Radar Lamsel belum bisa mewawancarai peserta terakhir yang lolos dalam seleksi administrasi itu. Namun, Edi Susanto merupakan karyawan BUMD PDAM Tirta Jasa yang sudah lama bertugas di wilayah Kecamatan Sidomulyo. (idh)

Tags :
Kategori :

Terkait