Kualitas BPNT Buruk GMBI Ngelurug Kantor Camat MerbauMataram

Rabu 01-07-2020,09:24 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

MERBAU MATARAM - Terkait buruknya kualitas komoditi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Lampung Selatan (Lamsel) nglurug Kantor Kecamatan Merbau Mataram. Berdasarkan informasi yang didapat di lapangan oleh anggota LSM GMBI, terdapat sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang menerima bantuan program sembako tersebut sudah tak layak untuk dikonsumsi. Ketua Distrik LSM GMBI Lampung Selatan (Lamsel) Heri Prasojo mengungkapkan bahwa dirinya merasa prihatin kepada masyarakat karena buruknya kualitas BPNT yang disalurkan di Kecamatan itu. \"Saya prihatin sama masyarakat karena menerima program sembako dengan tidak layak, oleh karena itu kita sampaikan hal ini kepada Camat untuk turut mengevaluasi penyaluran program sembako ini,\" Ungkapnya kepada Radar Lamsel di Kantor Camat Merbau Mataram, Selasa (30/6). Mulai dari daging ayam yang sudah busuk, telur yang tidak berjumlah 14 butir, hingga kurangnya kacang hijau ditemukan di lapangan. Bahkan anggota LSM GMBI juga menemukan ada sejumlah KPM program sembako yang ditarik uang tunai senilai Rp 5000 hingga Rp 15.000 oleh pihak e-waroeng. \"Anggota kami menemukan di lapangan ada KPM yang menerima daging ayam yang sudah dipotong-potong sudah berbau busuk, telur yang berjumlah 10 sampai 12 butir dan kacang hijau yang seharusnya 2,5 ons tetapi yang dibagikan hanya 2 ons saja. Untuk desanya belum bisa kami sebutkan, yang jelas ada di Kecamatan Merbau Mataram,\" Ujarnya. Ketua Distrik GMBI Lamsel itu menginginkan, program sembako yang didistribusikan itu sesuai dengan ketentuan. \"Harapannya pendistribusian program sembako di Merbau Mataram sesuai dengan aturan dan ketentuan,\" Bebernya. Disamping itu, Camat Merbau Mataram Heri Purnomo, SKM mengucapkan terimakasih kepada pihak LSM GMBI Lamsel karena turut serta dalam mengontrol penyaluran program sembako. \"Terimakasih kepada LSM GMBI karena sudah membantu ikut mengontrol. Namanya manusia itu pasti ada human error, bisa kelalaian manusia maupun alat timbangan. Tapi tidak apa, jika ada datanya nanti kita sampaikan. Kalau memang ada yang kurang nanti akan kita sampaikan untuk mengganti bulan depan,\" Terangnya. Heri juga mengatakan, awalnya bantuan program sembako di Kecamatan itu awalnya disuplay oleh CV. Dwi Karya. Namun saat ini digantikan oleh Rumah Pangan Kita (RPK) Ansoruna. \"Sebelumnya Dwi Karya, Waktu itu ada MGM dan Bulog dan itu saya cancel. Karena yang menentukan suplayer itu merupakan kesepakatan dari kepala desa,\" Pungkasnya. Sementara, Tenaga Kesehjahteraan  Sosial Kecamatan Merbau Mataram Fauzi membetulkan adanya laporan dari KPM terkait penyaluran program sembako yang sudah tidak layak konsumsi. \"Ada yang melaporkan seperti kualitas beras di Lebungsari, ada juga ayam busuk, kentang busuk, tetapi itu sudah diganti. Tidak semua e-waroeng yang melaporkan. Tetapi untuk kacang hijau kami belum menerima laporan samasekali,\" Imbuhnya.(cw1)

Tags :
Kategori :

Terkait