PALAS – Paska musim panen padi memang menjadi berkah tersendiri bagi Paiman (46) salah satu pengrajin kursi bambu asal Desa Bumi Asih, Kecamatan Palas. Meski popularitasnya masih di bawah kursi kayu, namun tak dinyana dimasa serba modern ini kursi bambu yang lebih estetis ini masih memiliki banyak peminat. Dalam sebulan setiap musim panen, Paiman selalu kebanjiran pesanan. Sejak masa remaja pria asal Jawa Tengah ini memang sudah menjadi pengrajin bambu yaitu, geribik banyak bambu. Namun sejak sepuluh terakhir Paiman beralih mejadi pengraji kursi bambu lantaran peminat geribik mulai ditinggalkan. “Dari tahun 90-an sudah jadi pengrajin bambu. Yang saya membuat dinding geribik, tapi sekarang sudah kalah degan rumah bata, kemudian beralih menjadi pengrajin bambu,” ujar Paiman saat ditemui Radar Lamsel di kediamannya, Dusun I Desa Bumi Asih Senin (13/7). Meski kursi kayu memiliki kualitas yang lebih bagus, namun yang membuat kursi bambu tetap melekat di hati peminatnya karena kursi bambu dinilai lebih estetis. Tak banyak model kursi bambu yang Paiman buat, hanya kursi tamu dan kursi santai. Namun setiap musim panen tiba dalam satu bulan pesanan ia haru membuat 20 hingga 30 kursi bambu untuk memenuhi pesanan. “Dihari biasa setiap bulan bisa jual 15 kursi. Kursi santai dijual Rp 150 ribu per unitnya, sedangkan kursi tamu dijual Rp 300 ribu. Kalau setiap musim panen tiba bisa sampai 30 unit terjual yang dipasarkan diwilayah Lampung Selatan,” tuturnya. Di era internet saat ini juga memberikan kemudahan, Paiman juga sudah mulai memasarkan hasil kerajinannya secara online. Apalagi saat ini para pengrajin bambu di Desa Bumi Asih juga sudah mendapat dukungan dari pemerintah desa. “Kemudahan saat ini sudah bisa dijual secara online. Pemerintah desa juga sudah memberikan dukungan dengan mempromosikan kursi bambu ini,” sambungnya. Sementara itu Kepala Desa Bumi Asih Poniran mengaku, saat ini sudah ada dua pengrajin bambu yang masuk kedalam Usha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Desa Bumi Asih dengan produk kursi dan kipas bambu. “Saat ini ada dua pengrajin bambu yang kita masukan kedalam UMKM ekonomi kreatif. Dukungan kita yakni memasarkan hasil karya mereka, selain itu juga sebagai upaya untuk menjaga kerafian lokal,” pungkasnya. (vid)
Musim Panen, Paiman Kebanjiran Pesanan
Selasa 14-07-2020,09:38 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :