CANDIPURO - Dua desa di dua Kecamatan yakni, Desa Banyumas, Kecamatan Candipuro dan Desa Sidomakmur, Kecamatan Waypanji, telah mengawali panen perdana musim gadu tahun ini, Selasa (25/8). Nawawi (50) Poktan Sumber Rejeki di Dusun II Desa Banyumas, Kecamatan Candipuro menuturkan, meski sempat terkendala kekurangan air, selama melakukan pengairan di sawah dimusim gadu tahun ini, dirinya berhasil melewati masa panen. \" Saya dan petani sekitar tentunya bersukur mas, di musim gadu tahun ini, berhasil panen. Meski hasil gabah sedikit menyusut, karena sempat kekurangan air saat pengairan, namun hal ini terbilang normal,\" kata Nawawi kepada Radar Lamsel, dilokasi sawahnya. Dijelaskanya, dari seperempat hektar lahan sawah, umumnya dimusim gadu, hasil produksi mampu mencapai 1,5 ton Gabah Kering Panen (GKP). Tidak sama dibandingkan di musim rendengan, dimana hasil produksi padi mampu mencapai 2 ton GKP. Meski demikian dirinya dan petani sekitar mengaku sangat bersukur. Sebab, walau hasil produksi gabah mengalami penyusutan, harga GKP ditingkat petani dimusim gadu terbilang normal bahkan cenderung naik. \" Musim gadu ini, para petani sekitar, terbantu dengan harga gabah basah bisa mencapai Rp. 4.000-4.300 perkilogramnya. Berbeda jika musim rendeng harga gabah basah umumnya Rp. 3.600-3.700 ditingkat petani,\" terangnya. Senada, dikatakan oleh Sugianto (55) Petani Desa Sidomakmur, Kecamatan Waypanji. Ia menuturkan, untuk Biaya Oprasional mulai dari pra-pasca panen, umumnya para petani mengeluarkan kocek dana sebesar Rp. 2-2,5 juta rupiah. Dari jumlah tersebut, bila diakumulasikan dengan hasil produksi padi 1,5 ton GKP, maka petani dapat meraup penghasilan sebesar Rp. 6,4 juta untuk seperempat hektar lahan sawah. \" Bersukur, musim gadu tahun ini, meski tanaman sempat terserang hama, namun dapat dikendalikan. Para petani di musim gadu ini berhasil panen,\" pungkasnya.(CW2)
Petani di Dua Kecamatan Mulai Panen
Rabu 26-08-2020,09:11 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :