TANJUNG BINTANG - Lampu penerangan jalan yang terpasang di Jl. Endro Suratmin, mulai dari Patung Rilau Gadis hingga jembatan penyeberangan jalan tol trans sumatera di Desa Sabahbalu, Kecamatan Tanjung Bintang terkesan minim. Dari hasil pantauan Radar Lamsel, ukuran lampu penerangan yang kecil serta jarak antara satu tiang lampu penerang dengan tiang lampu lainnya cukup jauh, sehingga membuat penerangan di jalan itu dianggap kurang maksimal. Padahal, akses jalan tersebut cukup ramai hingga malam hari karena berbatasan langsung dengan Kota Bandar Lampung. Penerangan yang minim itu dianggap membahayakan pengguna jalan terutama sepeda motor. Mengingat, di jalan itu juga terdapat banyak lubang. \"Kalau rawan kejahatan mudah-mudahan enggak, tapi namanya musibah kan kita nggak ada yang tau. Cuma takut jatuh aja kalau saya. Soalnya jalan ini kan banyak lubang,\" Ucap Edi warga Desa Way Galih yang kebetulan melintas, Selasa (1/9). Dengan begitu, dia berharap penerangan yang minim itu bisa ditingkatkan, sehingga bisa membuat pengendara yang melintas saat malam hari lebih merasa nyaman. \"Inikan kebun karet, nggak ada rumah. Penerangan satu-satunya ya ini. Pengennya lampu jalan ini bisa lebih terang mas, jadi yang lewat waktu malem juga bisa ngerasa nyaman,\" Harapnya. Kepala Desa Sabahbalau Pujianto membenarkan jika penerangan di ruas jalan tersebut memang minim. Karena keberadaan penerangan jalan itu sendiri merupakan hasil swadaya dari masyarakat. \"Nyala, tapi kurang terang. Itu hasil iuran masyarakat, listriknya diambil dari kantor PTP,\" Imbuhnya. (cw1)
Penerangan Jalan Hasil Swadaya Masih Kurang
Rabu 02-09-2020,09:27 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :