RAJABASA - Pasca tsunami di tahun 2018 lalu, Gunung Anak Krakatau (GAK) belum mengalami perubahan apapun. Bahkan sudah terhitung 2 tahun sejak peristiwa memilukan itu, gunung yang penuh dengan cerita sejarah ini masih konsisten dengan ketinggian 157 mdpl. Kepala Pos Pemantau GAK Hargo Pancuran, Andi Suwandi, mengatakan bahwa tingkat keaktifan menjadi faktor utama pertumbuhan Gunung Anak Krakatau. Selama gunung api itu tidak aktif, selama itu pula ketinggiannya akan stagnan di angka 157 mdpl. “Sekarang sedang tenang, kalau nanti aktif lagi bertambah ketinggiannya,” katanya kepada Radar Lamsel, Rabu (17/3/2021). Mengenai hembusan yang kadang keluar dari tubuh GAK, Andi menyebut peristiwa itu tidak memengaruhi apapun. Beda halnya dengan erupsi. Jika itu terjadi, kata Andi, maka ketinggian GAK akan berubah dengan sendirinya. Semakin sering erupsi, maka makin besar pula ketinggian gunung akan meningkat. “Kalau sudah ada erupsi-erupsi seperti sebelum kejadian tsunami, Krakatau bisa bertambah ketinggiannya,” katanya. Pos Pemantau GAK Hargo Pancuran mencatat erupsi terakhir terjadi pada bulan April 2019 lalu. Namun untuk jangka waktu erupsinya, Andi mengaku kurang mengetahui karena hal itu tergantung pada aktivitas gunung. Biasanya, aktivitas api tanda gunung mulai aktif diawali dengan kegempaan vulkanik yang meningkat. “Untuk waktunya tidak bisa diprediksi, karena itu murni aktivitas alam yang dialami oleh gunung berapi layaknya Krakatau,” katanya. Informasinya yang dihimpun Radar Lamsel, Pada September 2018 lalu, PVMBG sempat mengukur ketinggian gunung api itu. Ketinggiannya pada saat itu hampir dua kali lipat dari tinggi yang sekarang, yaitu 338 meter di atas permukaan laut. Laporan aktivitas gunung api periode pengamatan di tanggal 16 Maret 2021, pukul 00.00-24.00 WIB, mencatat meteorologi GAK dengan cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur dan selatan. Suhu udara 21.8-30 celsius dan kelembaban udara 55-60 persen. Pengamatan visual, gunung jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 25-100 meter di atas puncak kawah. Visual CCTV Lava 93 teramati asap putih tipis-sedang tinggi lk. 24-100 meter, dengan ombak laut yang tenang. Status kegempaan, GAK mengalami hembusan jumlah : 1, amplitudo : 6 mm, durasi : 17 detik. Vulkanik dangkal jumlah : 1, amplitudo : 5 mm, durasi : 5 detik. Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 1-10 mm (dominan 2 mm). Tingkat aktivitas GAK level II atau waspada. (rnd)
Perubahan GAK Tergantung Erupsi
Kamis 18-03-2021,09:15 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :