GEDONGTATAAN - Pemerintah Daerah Pesawaran meminta agar setiap desa khususnya di 37 desa yang menggelar pemilihan kepala desa serentak untuk menganggarkan sarana prasarana protokol kesehatan.
\"Untuk sarana prasarana prokes disiapkan dan dianggarkan dari dana desa. Karena syaratnya mulai dari tahapan persiapan hingga hari -H harus menerapkan protokol kesehatan,\"ungkap Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Zuriadi pekan lalu.
Dikatakan, tidak hanya pada hari pencoblosan saja, penegakan disiplin protokol kesehatan harus diterapkan mulai dari tahap pembentukan panitia, pendaftaran, verifikasi berkas dan tahapan Pilkades lainnya hingga hari pencoblosan dan penghitungan suara. Dimana, pada hari H, pihaknya akan berkoordinasi dengan TNI dan Polri serta Sat Pol PP untuk menambah personil pada hari pencoblosan.
\"Dalam rangka pengamanan dan penegakan protokol pada hari H tentu akan ada penambahan personil dalam pengawasan,\" ucapnya.
Ditanya apakah ada bilik khusus yang disiapkan untuk warga yang bersuhu tubuh panas, seperti pada waktu pilkadq lalu? Diakui mantan Kepala Bappeda Pesawaran ini, panitia desa tidak menyiapkan bilik khusus. Dan tiap TPS maksimal 500 pemilih yang akan mencoblos.
\"Tidak ada (Bilik khusus,red), kalau ada yang terindikasi suhunya panas kita minta mencoblos terakhir dan itu teknis, dan sifatnya situasional. Nah, saat ini masih tahapan pendaftaran hingga 3 Juni dilanjutkan verifikasi ditingkat desa, kecamatan baru verifikasi di tingkat kabupaten,\" pungkasnya. (esn)